Top 20+ Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

20 orang tewas dan 52 lainnya terluka dalam sebuah serangan teroris di sebuah gereja Ortodoks Yunani di ibu kota Suriah, Minggu (22/6).
Seperti dilansir CNN, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tapi Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan serangan tersebut dilakukan pelaku bom bunuh diri yang terafiliasi dengan organisasi teroris ISIS.
Pelaku melepaskan tembakan ke arah jemaat Gereja Mar Elias di Damaskus sebelum meledakkan dirinya menggunakan rompi peledak. Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan, saat serangan terjadi, misa sedang berlangsung di dalam gereja. Sebuah video yang beredar di media sosial Suriah memperlihatkan kondisi di dalam gereja yang dipenuhi mayat, kerusakan besar, kaca pecah, dan kursi-kursi yang hancur di area tempat misa digelar. Darah terlihat di berbagai sudut lokasi.
Pertahanan sipil Suriah, yang dikenal sebagai White Helmets, menyatakan tim-tim darurat sedang bekerja mengevakuasi jenazah ke rumah sakit dan mengamankan area sekitar.
“Tangan jahat yang pengecut menyerang pada Minggu,” ujar Patriarkat Ortodoks Yunani Antiokhia dalam keterangan resmi mereka.
Dalam pernyataan itu, mereka mengatakan sebuah ledakan terjadi di pintu masuk gereja, mengakibatkan banyak martir meninggal dunia dan melukai banyak orang lainnya yang berada di dalam atau di sekitar gereja.
“Kami mempersembahkan doa kami untuk ketenangan jiwa para martir, untuk kesembuhan mereka yang terluka, dan untuk penghiburan bagi umat kami yang berduka. Kami menegaskan kembali komitmen kami yang tak tergoyahkan terhadap iman kami. Melalui keteguhan itu, penolakan kami terhadap rasa takut dan intimidasi,” ujar mereka.
Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Suriah, Geir O Pedersen, menyatakan kemarahan atas kejahatan keji tersebut. “Pedersen menyeru kepada semua pihak untuk bersatu dalam menolak terorisme, ekstremisme, hasutan, dan penargetan terhadap komunitas mana pun di Suriah. Ia menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga para korban dan harapan untuk kesembuhan mereka yang terluka,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan kantor utusan khusus PBB tersebut.
Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Suriah, Thomas Barrack, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan pengecut dan menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak memiliki tempat dalam jalinan baru toleransi dan inklusi yang sedang dibangun rakyat Suriah.
Kementerian luar negeri dari Turki, Yordania, Irak, Israel, Yunani, Siprus, Uni Emirat Arab, Qatar, Arab Saudi, Otoritas Palestina, Yaman, Oman, Bahrain, Ukraina, Austria, Belgia, Republik Ceko, dan Belanda juga mengecam keras serangan tersebut.(dwi)