Gempuran Mobil China ke Brazil, Tapi Kenapa Pabrik Lokal Justru Terancam Tutup?

Gempuran mobil listrik China ke Brazil menimbulkan ancaman serius bagi industri otomotif lokal yang terancam runtuh.

Gempuran Mobil China ke Brazil, Tapi Kenapa Pabrik Lokal Justru Terancam Tutup?, Tarif Impor yang Rendah Menjadi Penyebab, Ancaman Serius bagi Industri Dalam Negeri, Risiko Menjadi Pasar Konsumtif, Menyeimbangkan Inovasi dan Proteksi
Salah satu basis produksi BYD atau Build Your Dream di kota Jinan, Provinsi Shandong, China. (Liputan6.com/Winda Nelfira) (©@ 2025 otosia.com)

Gelombang mobil listrik asal Tiongkok terus meluas ke berbagai pasar global, dan kini Brazil mulai merasakan tekanan beratnya. Banjir mobil listrik dari China, terutama dari BYD, mengancam industri otomotif lokal. "Kehadiran mobil listrik murah ini bisa mengganggu produksi dalam negeri," ujar Igor Calvet, Presiden ANFAVEA.

Impor mobil listrik China ke Brazil meningkat pesat. Pada Mei 2025, BYD telah mengirimkan sekitar 22.000 kendaraan ke Brazil. Diperkirakan, angka ini akan melonjak hingga 200.000 unit pada akhir 2025, yang setara dengan 8% dari total penjualan mobil baru di Brazil.

Namun, kekhawatiran utama adalah dampak terhadap industri otomotif lokal. Produsen mobil dan serikat pekerja mendesak pemerintah untuk menaikkan tarif impor dari 10% menjadi 35% untuk melindungi produksi dalam negeri.

Tarif Impor yang Rendah Menjadi Penyebab

Salah satu alasan utama derasnya arus impor mobil listrik dari China adalah rendahnya tarif bea masuk di Brazil. Pemerintah Brazil menghapus tarif impor EV sekitar satu dekade lalu untuk mendorong permintaan. Saat ini, tarif yang berlaku adalah 10%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan tarif 35% yang diterapkan Uni Eropa.

Produsen mobil listrik asal Tiongkok, seperti BYD, masih bisa menikmati kuota bebas bea yang cukup besar. Kuota ini mencapai Rp2,76 triliun untuk PHEV dan Rp3,69 triliun untuk EV hingga Juli 2025. Meskipun tarif akan naik bertahap hingga mencapai 35% pada 2026, beberapa pihak meminta agar kenaikan ini dipercepat untuk melindungi industri lokal.

Ancaman Serius bagi Industri Dalam Negeri

Igor Calvet menegaskan bahwa arus impor yang tidak diimbangi dengan produksi lokal berisiko menurunkan investasi di sektor otomotif. Meskipun Brazil menyambut baik kehadiran merek baru yang berkomitmen membangun pabrik dan menyerap tenaga kerja lokal, situasi ini tetap mengkhawatirkan.

Contohnya, pembangunan pabrik BYD di Bahia yang semula direncanakan untuk mendukung industrialisasi terpaksa ditunda hingga Desember 2026 karena laporan kondisi kerja buruk bagi karyawan asing. GWM juga mengalami penundaan serupa dalam produksi lokal mereka.

Risiko Menjadi Pasar Konsumtif

Jika tren ini terus berlanjut tanpa regulasi protektif yang tepat, Brazil berisiko menjadi pasar konsumtif tanpa kemampuan produksi mandiri. Jutaan pekerja dan rantai pasok lokal bisa tergerus jika dominasi impor tidak diimbangi dengan produksi dalam negeri.

Gempuran mobil listrik murah dari China memang membuka akses kendaraan ramah lingkungan yang lebih terjangkau. Namun, di sisi lain, hal ini menggoyang fondasi industri otomotif lokal yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

Menyeimbangkan Inovasi dan Proteksi

Brazil kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menyeimbangkan inovasi dan perlindungan industri. Apakah negara ini mampu menghadapi gempuran mobil listrik China dan tetap menjaga keberlangsungan industri otomotif lokal? Waktu yang akan menjawabnya.