Koster: Bali Belum "Over Tourism", Tapi Wisatawan Nakal Perlu Ditertibkan

Bali, Wayan Koster, over tourism, Wisatawan Nakal Jadi Sorotan Utama di Bali, Gubernur Bali, Over tourism, Koster: Bali Belum

Gubernur Bali, Wayan Koster, membantah anggapan bahwa Bali sedang mengalami over tourism.

Ia menegaskan bahwa tingkat kunjungan wisatawan ke Bali masih dalam batas wajar dan belum melebihi kapasitas pariwisata daerah.

Menanggapi isu over tourism, Koster menyatakan bahwa Bali belum mencapai titik kejenuhan wisatawan.

“Saya bilang, Bali belum over tourism. Karena belum mencapai lebih dari 100 persen. Sekarang masih di bawah 100 persen. Yang ada adalah wisatawan nakal,” ujarnya pada Minggu (29/6/2025), dikutip Kompas.com (29/06/2025). 

Menurutnya, perhatian perlu difokuskan bukan pada jumlah wisatawan, tetapi pada perilaku segelintir pengunjung yang tidak tertib dan melanggar aturan.

Wisatawan Nakal Jadi Sorotan Utama di Bali

Koster menyoroti perilaku sebagian wisatawan asing yang tidak mematuhi hukum dan norma lokal.

Ia menyebut beberapa contoh seperti berkendara tanpa helm, melawan arus lalu lintas, hingga berkonflik dengan aparat.

“Kalau nakal, langsung kita deportasi bekerja sama dengan Imigrasi. Kalau melanggar hukum, tindak secara pidana. Semua ditertibkan agar wisatawan yang datang ke Bali tertib, disiplin, dan berkualitas,” tegasnya.

Tindak Tegas Penyewaan Vila Ilegal 

Selain soal perilaku wisatawan, Koster juga menyoroti praktik penyewaan vila dan rumah pribadi secara ilegal kepada wisatawan asing, terutama dari Rusia dan Ukraina.

Ia menyebut praktik ini merugikan sektor pajak dan pendapatan daerah, khususnya di Kabupaten Badung.

“Sekarang ada vila milik pribadi, rumah milik pribadi, yang disewakan kepada kawannya dari luar negeri, seperti Rusia dan Ukraina. Ini kita akan tindak tegas karena merugikan pajak hotel, restoran, dan pemerintah daerah,” jelasnya.

Ia telah membentuk tim terpadu untuk melakukan penertiban terhadap penyewaan ilegal sekaligus terhadap wisatawan asing yang melanggar hukum. “Saya bentuk tim terpadu untuk melakukan penertiban. Termasuk wisatawan nakal yang tidak taat aturan, akan kita tertibkan,” ujarnya.

Data Kunjungan Wisatawan Bali dan Pertumbuhan Ekonomi Positif

Dilansir dari Antaranews, Koster juga membantah narasi bahwa pariwisata Bali sedang sepi. Ia mengungkapkan bahwa sepanjang Januari–Desember 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 6,4 juta orang, sementara wisatawan domestik mencapai 9,5 juta orang.

Pertumbuhan ekonomi Bali pun mencatat angka 5,48 persen, dengan tingkat pengangguran sebesar 1,79 persen dan angka kemiskinan 3,8 persen.

Memasuki pertengahan 2025, data menunjukkan adanya peningkatan signifikan.

“Wismannya naik 10 persen rata-rata per hari, mancanegara 10–12 persen naik dan domestik turun sedikit sampai Mei, tapi Juni naik karena liburan sekolah,” kata Koster.

Ia bahkan menceritakan pengalamannya saat sulit mendapatkan tiket penerbangan karena tingginya minat berkunjung ke Bali.

“Kemarin saya Jakarta-Bali harus berbagi karena tidak dapat (pesawat), itu pun telepon Dirut Garuda baru dapat tiket, jadi Bali ramai,” ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Koster: .

Antara