Perawatan Mobil Baru: Hindari Kerusakan di Tahun Pertama

Mobil baru seharusnya berada dalam kondisi optimal di tahun pertama pemakaian.
Namun, kenyataannya tidak sedikit pemilik mobil yang mengeluhkan kerusakan pada usia penggunaan yang masih sangat muda.
Masalah ini kerap muncul karena berbagai faktor yang sebenarnya bisa dicegah sejak awal.
Menurut Denis, pemilik Garasi Oase, bengkel spesialis kaki-kaki dan suspensi mobil, ada tiga penyebab umum yang membuat mobil baru mengalami kerusakan, yaitu kualitas komponen kaki-kaki yang kurang kuat, gaya berkendara yang kasar, dan kondisi jalanan yang tidak ideal.
“Banyak mobil yang baru berumur setahun tapi sudah rusak karena komponen kaki-kakinya ringkih, lalu cara pakainya juga cenderung kasar. Ditambah lagi, kondisi jalan di Indonesia yang masih banyak rusak dan tidak rata,” kata Denis kepada Kompas.com belum lama ini.
Ia menjelaskan, kerusakan umumnya terjadi pada bagian seperti shock absorber, bushing arm, hingga ball joint.
Komponen ini sangat sensitif terhadap benturan, terutama jika mobil sering digunakan di jalan bergelombang atau berlubang tanpa ada perlakuan khusus.
Ilustrasi shock absorber mobil
Untuk mencegah masalah tersebut, Denis menyarankan agar pemilik mobil:
- Menghindari kebiasaan berkendara agresif, seperti mengebut dan rem mendadak di jalan rusak.
- Rutin memeriksa kondisi kaki-kaki, minimal setiap 10.000 km atau saat muncul gejala seperti bunyi atau getaran.
- Melakukan spooring dan balancing secara berkala, terutama setelah melewati jalan ekstrem.
- Tidak membawa beban berlebihan, karena dapat mempercepat keausan suspensi.
- Memilih rute yang lebih baik kualitas jalannya, meskipun sedikit memutar.
“Kalau sejak awal mobil digunakan dengan wajar dan dicek rutin, potensi kerusakan bisa ditekan. Jangan tunggu sampai muncul bunyi aneh atau suspensi terasa limbung,” ujar Denis.
Dengan menerapkan kebiasaan berkendara yang baik dan perawatan yang tepat sejak awal, usia pakai mobil bisa lebih panjang dan nyaman digunakan dalam jangka waktu lama.
Kondisi di ruas Jalan Prof. Dr. Hamka, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/2/2025).