Begini Cara Bedakan Shockbreaker Motor Copotan Ori dan KW

Shockbreaker atau peredam kejut menjadi salah satu komponen penting dalam sistem suspensi sepeda motor.
Seiring usia pakai, komponen ini bisa aus dan harus diganti. Bagi sebagian pemilik motor, membeli shockbreaker copotan atau bekas menjadi solusi ekonomis.
Namun, tidak semua shockbreaker copotan layak pakai. Menurut Iang, pemilik bengkel suspensi motor di Cipondoh, Tangerang, penting bagi konsumen untuk memastikan keaslian dan kondisi fisik sebelum membeli komponen tersebut.
“Kalau bisa cari yang ori copotan dari motor, bukan KW atau barang rakitan CKD. Soalnya kualitas dan kenyamanan beda jauh,” ujar Iang kepada Kompas.com, Minggu (6/7/2025).
Iang menjelaskan, shockbreaker copotan yang asli biasanya berasal dari motor yang sudah tidak digunakan atau dari hasil tukar tambah. Meski bekas, komponen tersebut masih memiliki kualitas pabrikan dan daya tahan yang relatif baik.
Shockbreaker rekondisi banyak diminati karena lebih murah, tahan hingga setahun, dan tetap dijamin garansi singkat.
“Kondisinya juga harus dicek, minimal 80 persen masih layak pakai. Jangan asal murah tapi rusak atau bocor,” ujarnya.
Selain itu, pastikan membeli dari bengkel yang terpercaya dan memberikan garansi. Di bengkel miliknya, Iang mengaku memberikan garansi 3–7 hari untuk memastikan barang masih berfungsi optimal setelah dipasang di motor konsumen.
“Garansi itu penting, biar konsumen tenang. Kalau ada masalah bisa balik lagi. Tapi selama ini sih jarang ada yang komplain,” kata dia.
Ia juga menyarankan untuk menghindari shockbreaker rekondisi yang tidak jelas asal usulnya atau hanya dijual murah tanpa jaminan.
“Kalau tempatnya nggak jelas, copotannya nggak asli, itu yang bikin banyak orang kecewa. Jadi lebih baik cari bengkel yang terbuka, bisa diajak konsultasi, dan paham betul soal suspensi,” kata Iang.