Putri Patricia Ungkap Dirinya Idap Skoliosis, Ketahui 7 Penyebabnya

Aktris Putri Patricia baru-baru ini mengungkap bahwa dirinya mengidap skoliosis, yaitu kelainan tulang belakang yang menyebabkan tulang melengkung ke samping.
Kabar tersebut ia bagikan di akun Instagram @putripatricia888. Ia menjelaskan, dirinya mengetahui kondisi tersebut setelah menjalani pemeriksaan MRI.
“Setelah kemarin rontgen dan pakai tambahan MRI, jelas sudah nih, fix kalau badan saya memang ada bawaan skoliosis 11 derajat,” ujar Putri, dikutip Kompas.com, Selasa (8/7/2025).
Meski derajat kelengkungannya tergolong ringan, Putri mengaku merasakan gejala yang cukup menyiksa saat kambuh. Ia pun menjadikan kondisi ini sebagai pengingat untuk lebih peduli terhadap tubuhnya.
Kenali 7 Penyebab Skoliosis
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya skoliosis pada seseorang. Berikut penjelasannya.
1. Faktor genetik atau keturunan
Melansir dari Cleveland Clinic, sebagian besar kasus skoliosis tergolong idiopatik, artinya penyebab pastinya belum diketahui.
Namun, riset menunjukkan adanya kecenderungan genetik. Jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan riwayat skoliosis, maka risiko mengalaminya pun meningkat.
2. Kelainan bawaan sejak lahir (kongenital)
Menurut laporan Mayo Clinic, beberapa kasus skoliosis terjadi akibat kelainan bentuk tulang belakang yang sudah ada sejak bayi masih dalam kandungan.
Kondisi ini disebut skoliosis kongenital, ketika tulang belakang tidak terbentuk sempurna saat masa perkembangan janin.
Kelainan ini biasanya terdeteksi saat lahir atau dalam masa anak-anak, dan bisa berkembang seiring pertumbuhan.
3. Gangguan neuromuskular
Skoliosis juga bisa disebabkan oleh gangguan pada otot dan saraf yang menyokong tulang belakang.
Jenis ini disebut neuromuskular scoliosis dan umumnya terjadi pada penderita kondisi seperti cerebral palsy, spina bifida, atau distrofi otot (muscular dystrophy).
Karena lemahnya kontrol otot dan koordinasi saraf, tulang belakang menjadi tidak stabil dan melengkung.
4. Cedera atau trauma tulang belakang
Cedera berat atau trauma pada tulang belakang juga dapat memicu skoliosis. Misalnya, setelah kecelakaan yang menyebabkan kerusakan pada tulang atau jaringan di sekitar tulang belakang.
Selain cedera, infeksi atau tumor di sekitar tulang belakang juga bisa menyebabkan kelengkungan abnormal.
5. Degenerasi tulang belakang akibat usia
Pada orang dewasa, skoliosis bisa terjadi akibat degenerasi atau penuaan tulang belakang, terutama pada bagian lumbar (punggung bawah).
Kondisi ini dikenal sebagai adult-onset scoliosis atau degenerative scoliosis.
Seiring bertambahnya usia, bantalan tulang belakang (diskus) bisa menipis dan sendi melemah. Hal inilah yang menyebabkan tulang melengkung.
6. Operasi atau kondisi medis tertentu
Disadur dari Mayo Clinic, beberapa kasus skoliosis juga muncul sebagai komplikasi dari operasi dada atau tulang belakang saat masa kanak-kanak.
Tak hanya itu, skoliosis juga bisa disebabkan karena kondisi medis seperti gangguan sumsum tulang belakang.
7. Tidak diketahui (idiopatik)
Sebagian besar kasus skoliosis, termasuk yang paling umum terjadi pada remaja, digolongkan sebagai idiopatik skoliosis.
Artinya, penyebabnya tidak dapat dipastikan meskipun berbagai faktor risiko telah diidentifikasi.
Namun, kebiasaan tertentu, seperti tidur miring, bawa tas di salah satu pundak, hingga duduk miring, juga bisa memperparah gejala skoliosis yang sudah ada.