4 Cara Membacakan Buku untuk Anak, Lebih Menarik dan Interaktif

Membacakan buku untuk anak kerap dianggap kegiatan sepele. Padahal jika dilakukan dengan cara yang tepat, kegiatan ini dapat mendukung tumbuh kembang kognitif, emosional, dan sosial anak.
COO Tentang Anak, Garry Juanda mengatakan, membaca buku bersama buah hati bisa jauh lebih bermanfaat bila dilakukan secara interaktif dan melibatkan anak secara aktif.
Ia pun membagikan beberapa cara membacakan buku agar lebih efektif dan menyenangkan bagi anak. Simak selengkapnya.
Cara membacakan buku cerita untuk anak agar lebih menarik
1. Ajak anak memahami cerita secara lebih luas
Ilustrasi membacakan cerita ke anak.
Meskipun buku anak-anak umumnya memiliki cerita yang sederhana dan singkat, Garry menyarankan agar orangtua tidak hanya fokus membaca teks yang tertulis.
Alih-alih sekadar membacakan, orangtua diharapkan ikut menjelaskan makna dan nilai di balik cerita tersebut.
“Kalau buku fisik, memang ceritanya hanya satu, tapi di luar cerita tersebut, harapannya orangtua juga bisa menjelaskan kepada anak. Jadi bukan hanya menceritakan saja,” jelas Garry dalam acara Peluncuran Inovasi dari Tentang Anak: Boardgame Jelajahi Laut Dalam yang digelar di BxSea Aquarium, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (5/7/2025).
Misalnya, saat membacakan kisah tentang hewan, orangtua bisa memperluas pembahasan dengan menjelaskan habitat, makanan, atau karakteristik hewan tersebut.
Cara ini akan membuat pengalaman membaca lebih kaya makna dan menambah ilmu baru pada anak.
2. Ajak anak berinteraksi dengan isi buku
Ilustrasi membacakan buku untuk anak.
Salah satu cara paling efektif agar anak tidak hanya menjadi pendengar pasif adalah dengan mengajak mereka berdiskusi tentang apa yang mereka lihat.
Garry menyarankan agar orangtua aktif bertanya tentang berbagai obyek visual di dalam buku.
“Orangtua juga bisa memantik anak dengan menanyakan apa saja obyek yang ada di buku tersebut sehingga lebih interaktif kepada anak,” katanya.
Pertanyaan sederhana seperti “Apa warna mobil ini?”, “Kamu pernah lihat hewan ini di mana?” atau “Menurut kamu, kenapa tokohnya sedih?”, dapat membantu anak membangun pemahaman dan memperluas kosakata mereka.
3. Gunakan teknik bermain peran (roleplay)
Ilustrasi membacakan buku untuk anak
Membacakan buku juga bisa menjadi kesempatan bagi anak untuk melatih empati dan kemampuan sosialnya.
Salah satunya dengan mengajak anak melakukan roleplay atau bermain peran sebagai tokoh dalam cerita.
“Kemudian, bisa juga roleplay. Orangtua bisa tanyakan, kira-kira kalau anak ada di posisi tokoh cerita, apa yang akan dia lakukan atau mengomentari perilaku tokohnya,” jelas Garry.
Dengan menempatkan diri sebagai karakter dalam cerita, anak dapat belajar menilai situasi, memahami emosi orang lain, serta mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Bangun imajinasi anak dengan pertanyaan terbuka
Ilustrasi membacakan buku untuk anak.
Selain membaca dan berdiskusi, saat membacakan buku pada anak, orangtua juga bisa mengembangkan imajinasi anak dengan memberikan pertanyaan terbuka yang mendorong anak berpikir kreatif dan bebas berimajinasi.
Contohnya, ajukan pertanyaan seperti, “Kalau kamu jadi pahlawan di cerita ini, kamu mau pakai kekuatan apa?”, atau “Kalau kamu yang menulis ending (akhir)-nya, kamu ingin cerita ini berakhir bagaimana?”
Dengan pendekatan yang lebih aktif dan imajinatif, membacakan buku bisa menjadi momen spesial antara orangtua dan anak.
Cara ini juga menjadi sarana stimulasi perkembangan otak, bahasa, dan sosial-emosional anak secara menyeluruh.