Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Donat dan Odading Menurut Chef

Serupa tetapi tak sama, donat dan odading dibuat dari bahan kering, lemak, dan pengembang yang mirip.
Bila donat populer disebut demikian, odading sendiri umum dikenal sebagai nama untuk roti goreng yang populer di Jawa Barat.
Layaknya nama kedua penganan ini, donat dan odading merupakan dua makanan berbeda bila dilihat dari tekstur dan beberapa bahannya.
"Secara bahan, hampir sama. Cara memasak donat dan odading juga sama-sama digoreng," ujar Independent Pastry Chef sekaligus Education Coordinator of Indonesia Pastry Bakery Society, Arief Maulana Ikhsan.
Selengkapnya, simak tiga perbedaan donat dan odading menurut Chef Arief berikut ini.
1. Odading pakai soda kue, donat menggunakan ragi
Ilustrasi ragi, ragi kering, ragi bubuk.
Baik odading maupun donat sama-sama menggunakan bahan pengembang dalam adonannya. Namun, jenis bahan pengembang yang digunakan cenderung berbeda.
"Odading pakai baking soda, sementara donat pakai ragi," kata Chef Arief saat ditemui Kompas.com di pameran Food & Hospitality (FHI) 2025, Selasa (22/7/2025).
Meski demikian, boleh saja menggunakan baking soda dalam adonan donat. Begitu juga sebaliknya, tidak salah bila memakai ragi saat membuat odading.
2. Bentuk odading kotak, donat bulat
Donat dikenal dengan bentuk bulat dengan bolongan di bagian tengah.
Ada juga donat yang dibentuk bulat tanpa lubang.
Berbeda dengan donat, bentuk odading kebanyakan persegi atau kotak dan tidak memiliki lubang.
"Sebenarnya, odading itu mirip dengan makanan Perancis, namanya beignet. Paling mudah membedakan donat dengan odading adalah bentuknya," ujar Chef Arief.
3. Odading lebih berongga
Setelah menggigit dua penganan ini, akan tampak rongga di bagian dalam odading maupun donat.
Hanya saja, odading memiliki rongga yang lebih besar dibandingkan donat. Hal ini dipengaruhi oleh bahan pengembang yang digunakan.