Hari Kebaya Nasional, Kenali Kebaya Janggan dan 3 Budaya yang Menginspirasinya

Hari Kebaya Nasional, kebaya janggan, Kebaya janggan, hari kebaya nasional 2025, hari kebaya nasional 24 juli 2024, kebaya janggan dari mana, kebaya janggan dian sastro, kebaya janggan berasal dari, Hari Kebaya Nasional, Kenali Kebaya Janggan dan 3 Budaya yang Menginspirasinya

Merayakan Hari Kebaya Nasional yang jatuh hari ini, Kamis (24/7/2025), mari mengenali salah satu jenis kebaya yang sempat kurang dikenal masyarakat. Namanya kebaya janggan.

Kebaya janggan adalah kebaya berkerah tinggi yang menutupi leher, dengan potongan lengan panjang yang ramping dan kancing yang menyamping miring, dan berwarna hitam atau gelap.

Beberapa tahun lalu, kebaya ini menjadi populer lewat serial Netflix berjudul Gadis Kretek, dengan pemeran utamanya adalah Dian Sastrowardoyo. 

Meskipun sebelumnya tidak begitu dikenal, tapi kebaya janggan nyatanya sudah populer di lingkungan Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta.

Dikutip dari buku “Kebaya Kaya Gaya, Selaras Mengikuti Zaman” (2024) karya para pegiat kebaya Atie Nitiasmoro, Indiah Marsaban, Rini Kusumawati, Elvy Yusanti, dan Tingka Adiati, Kamis (24/7/2025), kebaya janggan dikenakan oleh sentono dalem atau keluarga kerajaan, priyantun atau aristokrat, dan abdi dalem.

Ternyata, ada tiga hal yang menginspirasi terciptanya kebaya yang sudah ada sejak pertengahan abad ke-19. Apa saja?

Budaya yang menginspirasi desain kebaya janggan

1. Seragam militer Eropa

Hari Kebaya Nasional, kebaya janggan, Kebaya janggan, hari kebaya nasional 2025, hari kebaya nasional 24 juli 2024, kebaya janggan dari mana, kebaya janggan dian sastro, kebaya janggan berasal dari, Hari Kebaya Nasional, Kenali Kebaya Janggan dan 3 Budaya yang Menginspirasinya

Merayakan Hari Kebaya Nasional, ketahuilah apa saja yang memengaruhi desain kebaya janggan yang populer berkat serial Gadis Kretek.

Sekilas, model kebaya janggan terlihat seperti seragam militer Eropa yang identik dengan kerah tinggi menutupi leher.

Menurut beberapa sumber, desain kebaya janggan rupanya dipengaruhi oleh seragam militer Eropa pada zaman tersebut. Inilah mengapa keduanya cukup mirip.

“Kebaya tradisional itu menyerupai model seragam kemiliteran Eropa pada era tersebut, dan menjadi salah satu hasil akulturasi budaya di Jawa,” bunyi keterangan dari buku “Kebaya Kaya Gaya, Selaras Mengikuti Zaman” (2024).

2. Seragam pasukan Jayeng Sekar

Hari Kebaya Nasional, kebaya janggan, Kebaya janggan, hari kebaya nasional 2025, hari kebaya nasional 24 juli 2024, kebaya janggan dari mana, kebaya janggan dian sastro, kebaya janggan berasal dari, Hari Kebaya Nasional, Kenali Kebaya Janggan dan 3 Budaya yang Menginspirasinya

Merayakan Hari Kebaya Nasional, ketahuilah apa saja yang memengaruhi desain kebaya janggan yang populer berkat serial Gadis Kretek.

Namun, beberapa sumber lainnya menyebutkan bahwa kebaya janggan dipengaruhi oleh seragam pasukan Jayeng Sekar.

Adapun Jayeng Sekar adalah kelompok pemuda yang dibentuk oleh Gubernur Jenderal Belanda, Herman Willem Daendels pada masa pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan pada 5 Januari 1808.

Kelompok ini dibentuk dari kalangan elite Jawa yang terpilih untuk dijadikan sebagai unit pasukan kepolisian khusus.

Anggota pasukan Jayeng Sekar mendapat hak istimewa untuk mengenakan seragam militer ala Eropa.

“Busana yang dikenakan adalah seragam biru dengan jas tertutup yang memiliki kerah tinggi, serta kancing di bagian leher,” bunyi buku tersebut.

Ada kemungkinan para istri utama (garwa padmi) dan selir (garwa ampil) melihat model seragam tersebut dan terinspirasi untuk membuat busana serupa, tetapi lebih feminin.

3. Budaya China

Hari Kebaya Nasional, kebaya janggan, Kebaya janggan, hari kebaya nasional 2025, hari kebaya nasional 24 juli 2024, kebaya janggan dari mana, kebaya janggan dian sastro, kebaya janggan berasal dari, Hari Kebaya Nasional, Kenali Kebaya Janggan dan 3 Budaya yang Menginspirasinya

Merayakan Hari Kebaya Nasional, ketahuilah apa saja yang memengaruhi desain kebaya janggan yang populer berkat serial Gadis Kretek.

Di sisi lain, beberapa sumber juga menyebutkan bahwa kebaya janggan terinspirasi dari Hanfu era Dinasti Ming, atau pakaian tradisional suku Han yang berasal dari China.

Kemudian, pada pertengahan abad ke-16, para laki-laki dan perempuan di China banyak menggunakan pakaian berkerah tinggi bernama Shuling Dajin.

Pakaian ini bisa digunakan langsung, atau dilapisi dengan outer panjang bernama Pifeng.

Sampai saat ini, Shuling Dajin masih memiliki pengaruh terhadap sejumlah pakaian di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

“Baju tradisional Indonesia banyak menerapkan elemen atau detail busana Tiongkok, misalnya kebaya encim dan baju koko. Dengan demikian, tidak mengherankan apabila kebaya janggan turut terinspirasi dari Shuling Dajin,” sebut buku “Kebaya Kaya Gaya, Selaras Mengikuti Zaman” (2024).

Akan tetapi, ada perbedaan yang mencolok antara Shuling Dajin dengan kebaya janggan.

“Kebaya janggan menutup ke sebelah kiri, sedangkan Shuling Dajin menutup ke sebelah kanan,” tulis buku itu.

Kebaya janggan dan pengaruh dari baju Peki Hoa Kun

Kemudian, kebaya janggan disebutkan juga memiliki pengaruh dari budaya peranakan China yakni baju Peki Hoa Kun.

Ciri khas dari pakaian ini adalah potongan yang mengikuti bentuk tubuh, berkerah rendah, materialnya lebih jatuh, serta berwarna-warni.

“Pada akhir abad ke-19, kebaya janggan yang dikenakan sentono dalem juga semakin berkembang, mulai dari bahan, corak, sampai warna busana,” tulis buku “Kebaya Kaya Gaya, Selaras Mengikuti Zaman” (2024).

“Pada perkembangannya, kebaya janggan mirip dengan model baju Peki Hoa Kun, dengan mempertahankan kerah seragam militer Eropa ataupun kerah era Dinasti Ming,” lanjut buku itu.

Kebaya janggan tak hanya tampil anggun di layar, tapi juga membawa cerita panjang dari masa kolonial hingga saat ini. 

Oleh sebab itu, rayakanlah Hari Kebaya Nasional dengan menggali lebih dalam cerita di balik busana tradisional ini.