STAIDA Gelar Workshop Internasional, Pakar: Bahasa Arab jadi Jembatan Ilmu Islam Autentik

Dalam rangka memperkuat penguasaan bahasa Arab sebagai landasan utama pendidikan Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Amanah (STAIDA), menyelenggarakan Workshop Internasional Bahasa Arab.
Workshop tersebut merupakan bagian dari program penguatan akademik yang secara khusus diarahkan untuk mendukung pengembangan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Kedua prodi tersebut menjadi fokus utama kegiatan, karena keduanya merupakan ujung tombak dalam melahirkan pendidik dan akademisi Islam yang tidak hanya memahami ajaran agama secara mendalam, tetapi juga menguasai alat utama pemahaman keislaman, yaitu bahasa Arab.

STAIDA gelar Workshop Internasional Bahasa Arab
Kegiatan itu juga menghadirkan narasumber internasional dan juga pakar bahasa Arab asal Mesir, yaitu Syekh Nuruddin As-Sayyid Abdurrahman As-Syafi’i. Dia juga merupakan Direktur Utama Alsun dan pencetus Metode Al Mi’roji.
Metode ini telah banyak diterapkan di berbagai lembaga pendidikan Islam di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, dan dikenal karena pendekatannya yang praktis, tematik, dan aplikatif.
Peserta workshop terdiri dari unsur pimpinan, dosen, serta mahasiswa STAIDA, dengan mayoritas berasal dari jurusan PAI dan PGMI.
Dalam paparannya, Syekh Nuruddin menekankan bahwa penguasaan bahasa Arab adalah fondasi utama bagi calon guru dan pendidik Islam. Terlebih, lanjut dia, di era modern yang menuntut pendekatan pembelajaran yang lebih dinamis dan kontekstual.
“Bahasa Arab bukan hanya alat, tapi juga jembatan intelektual menuju khazanah ilmu-ilmu Islam yang autentik,” kata Syekh Nuruddin dalam keterangannya, Selasa, 12 Agustus 2025.
Sementara, Ketua STAIDA, Muhammad Fatwa menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kampus dalam menopang kurikulum dan kompetensi utama PAI dan PGMI, terutama dalam bidang kebahasaan.
“Dengan memperkuat penguasaan bahasa Arab di lingkungan PAI dan PGMI, kita bukan hanya membentuk lulusan yang cakap secara akademik, tapi juga siap menjadi pendidik Islam yang mampu menyampaikan ajaran secara benar dan berwibawa," kata dia.

STAIDA gelar Workshop Internasional Bahasa Arab
Melalui kegiatan ini, Fatwa menegaskan bahwa PAI dan PGMI tak hanya sekadar program studi, tetapi adalah jantung penggerak transformasi pendidikan Islam di masa depan.
"Dengan dukungan workshop seperti ini, STAIDA terus menapaki jalan internasionalisasi kampus dengan fondasi keilmuan yang kuat dan relevan," ujarnya.
Di sisi lain, menurutnya hal ini menunjukkan bahwa kedua prodi tersebut memegang peran strategis dalam upaya STAIDA membentuk SDM yang unggul dalam bahasa Arab, baik sebagai instrumen dakwah, pendidikan, maupun pengembangan literasi Islam.