Polisi Geledah YG Entertainment, Usut Dugaan Pelanggaran Hak Cipta yang Libatkan G-Dragon dan Yang Hyun Suk

G-Dragon dan Yang Hyun Suk
G-Dragon dan Yang Hyun Suk

  Kabar mengejutkan datang dari industri musik Korea Selatan. YG Entertainment, salah satu agensi hiburan terbesar di negara tersebut, dikabarkan menjadi sasaran penggeledahan polisi terkait dugaan pelanggaran hak cipta yang menyeret nama G-Dragon dan Yang Hyun Suk.

Berdasarkan keterangan resmi dari kepolisian, kasus ini bermula pada November 2024. Saat itu, seorang komposer yang identitasnya dirahasiakan melaporkan YG Entertainment ke Kepolisian Mapo. Dalam laporan tersebut, sang pelapor menuduh YG telah melanggar undang-undang hak cipta dengan menggandakan lagu miliknya tanpa izin, lalu mendistribusikannya dalam salah satu album milik G-Dragon. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

Gedung YG Entertainment

Gedung YG Entertainment

Laporan lanjutan dari media lokal TV Report mengungkapkan rincian dugaan pelanggaran. Disebutkan bahwa lagu berjudul "G-DRAGON" yang diciptakan oleh sang komposer, diduga diambil oleh YG Entertainment dan G-Dragon. Lagu tersebut kemudian diubah menjadi "My Age is 13" dan dimasukkan ke dalam album live Shine a Light milik G-Dragon.

Dalam album tersebut, lagu yang dimaksud tercatat dengan judul "My Age Is 13 + Storm + Hip Hop Gentlemen + G-Dragon". Perubahan ini memicu dugaan bahwa karya asli sang komposer telah digunakan tanpa izin, sehingga melanggar hak cipta.

Sejak laporan diterima, pihak kepolisian telah memulai penyelidikan intensif. Polisi bahkan melakukan dua kali penggeledahan dan penyitaan barang bukti, salah satunya di kantor YG Entertainment.

Meski demikian, pihak kepolisian belum memberikan rincian lengkap terkait barang bukti yang ditemukan maupun hasil sementara penyelidikan. Mereka menegaskan bahwa detail lebih lanjut belum bisa dibagikan demi menjaga integritas proses hukum.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak YG Entertainment, G-Dragon, maupun Yang Hyun Suk terkait tuduhan tersebut. Publik masih menantikan kelanjutan penyelidikan dan keputusan hukum yang akan menentukan arah kasus ini.