HUT ke-80 RI, Ada Mobil Fatmawati Soekarno Parkir di Lobi Hotel Bali

Pengunjung dan tamu hotel di Bali bisa melihat langsung wujud mobil limusin bermerk Plymouth De Luxe buatan tahun 1948 milik Fatmawati Soekarno, ibu negara pertama Republik Indonesia.
Adapun mobil itu berkapasitas mesin 4.000 cc. Plymouth De Luxe dan Special De Luxe adalah mobil yang diproduksi pabrikan Amerika Plymouth selama model tahun 1933-42 dan 1946-50.
Kendaraan bersejarah ini dapat dilihat di hotel bintang lima naungan PT Hotel Indonesia Natour (InJourney Hospitality), Bali Beach Hotel The Heritage Collection.
“Kami ingin setiap tamu yang hadir, baik wisatawan lokal maupun mancanegara, bisa merasakan hangatnya budaya Indonesia, semangat kebangsaan, dan kualitas pelayanan yang mencerminkan karakter bangsa," ujar Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
Christine menuturkan, mobil limusin dihadirkan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang mengusung tema “Kedaulatan Bersatu, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.
Bersama Bali Beach Hotel, The Meru Sanur, hotel mewah yang terletak di jantung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini menghadirkan rangkaian selebrasi kemerdekaan bertajuk “Symphony of Indonesia”.
Perayaan dimulai pada 14 Agustus dengan displai mobil limusin bersejarah milik Fatmawati Soekarno, yang dipamerkan hingga akhir Agustus 2025.
Lokasi display mobil limusin berada di Soekarno Lounge di Bali Beach Hotel dengan latar relief legendaris Soekarno bertajuk “Indonesia Yang Akan Datang”.
Berikutnya, para tamu hotel dan pengunjung akan dimanjakan dengan pekan musik jazz yang memadukan suasana pantai Sanur dengan suguhan makan malam nikmat di Bali Beach Bar & Grill pada 15-16 Agustus 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, mempererat kebersamaan, serta memberikan pengalaman istimewa bagi para tamu dan masyarakat setempat.
Puncak perayaan kemerdekaan pada 17 Agustus 2025 akan dibuka dengan penampilan musik spesial “Surya Sewana”, sebuah konser matahari terbit yang megah dan penuh makna dari maestro musik Indonesia Indra Lesmana.
Menghadirkan harmoni musik yang indah diiringi cahaya pertama mentari, momen ini menjadi simbol harapan, kebangkitan, dan semangat kemerdekaan yang menyatukan semua yang hadir.
Kemeriahan berlanjut dengan Peken Senggol Sunday Brunch yang menampilkan kekayaan kuliner Nusantara, serta lomba-lomba khas 17-an yang mengundang partisipasi tamu, mitra, dan masyarakat lokal.
Rangkaian kegiatan ini dirancang untuk menampilkan talenta anak bangsa serta keberagaman budaya dan warisan kuliner Indonesia, sekaligus memperkuat semangat kebangsaan, mendukung promosi pariwisata, dan menjaga identitas budaya agar tetap hidup di tengah masyarakat.
"Melalui inovasi dan berbagai program ini, InJourney Hospitality berkomitmen untuk berperan aktif dalam melestarikan budaya, mendukung pelaku pariwisata, merawat warisan bangsa dan mewujudkan pariwisata yang inklusif dan berdampak nyata bagi masyarakat," ungkap Christine.
Siapa Fatmawati Soekarno?
Fatmawati Soekarno berpose di depan lukisan potret diri karya maestro seni lukis Indonesia Basoeki Abdullah, 1943.
Fatmawati Soekarno adalah istri ketiga presiden RI pertama, Soekarno. Ia menjabat sebagai ibu negara sejak 1945 hingga 1967.Jelang peringatan kemerdekaan RI, namanya selalu dikenang atas jasanya menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945.
Dilaporkan pada Kamis (24/6/2021), Fatmawati dipersunting Soekarno pada 1 Juni 1943.
Saat itu, Soekarno sedang diasingkan ke Bengkulu, berita ini didengar oleh salah satu tokoh Muhammadiyah, Hassan Din, yang merupakan ayah dari Fatmawati.
Mengetahui kedatangan Bung Karno, Hassan Din menemuinya di Kota Bengkulu. Hassan Din menawarkan Bung Karno untuk bergabung di Muhammadiyah dan menitipkan anaknya, Fatmawatim untuk mendapatkan bimbingan.
Mulanya, tak terdapat kesan apa-apa antara Soekarno dan Fatmawati saat pertemuan pertama, mengingat saat itu usia Fatmawati baru menginjak 15 tahun.
Kebetulan, saat pengasingan, Soekarno juga membawa anak angkatnya dari istri kedua, Inggit Garnasih, yaitu Ratna Juami, yang seumuran dengan Fatmawati.
Setahun setelah pernikahan Soekarno dan Fatmawati, Jepang menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia. Bendera merah putih pun juga diizinkan untuk dikibarkan.
Terlintas di benak Fatmawati bahwa Indonesia perlu bendera Merah Putih untuk dikibarkan di Pegangsaan 56.
Berkat bantuan Shimizu, orang yang ditunjuk oleh pemerintah Jepang, sebagai perantara dalam perundingan Jepang-Indonesia, Fatmawati memperoleh kain merah putih.
Shimizu memperjuangkan kain tersebut lewat seorang petinggi Jepang, kepala gudang di Pintu Air di depan eks Bioskop Capitol.
Bendera ini yang kemudian berkibar di Pegangsaan Timur saat proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Fatmawat meninggal di usia 57 tahun saat berada di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat itu, ia sedang dalam perjalanan pulang setelah melangsungkan ibadah umrah pada 1980.
Ia terkena serangan jantung. Atas jasanya, Fatmawati pun dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada 2000 melalui SK Presiden No. 118/TK/2000.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!