Top 10+ Tanda Anak Cacingan yang Harus Diwaspadai, Berkaca dari Balita yang Meninggal akibat Cacingan

Balita di Sukabumi, Jawa Barat, meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing. Anak berusia tiga tahun asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kabandungan, ini dikabarkan meninggal pada pertengahan Juli 2025 lalu.
Kasus ini menyoroti kembali bahaya cacingan pada anak, terutama jika tidak terdeteksi sejak dini.
Penyakit yang dianggap sepele ini sebenarnya bisa mengancam nyawa jika infeksi sudah parah. Lantas, apa penyebab anak bisa terkena cacingan dan apa saja tanda-tandanya? Simak penjelasannya.
Apa penyebab anak cacingan?
Telur cacing bisa berada di tanah atau makanan
Dikutip dari Healthline, Rabu (20/8/2025), cacingan jenis ascariasis disebabkan oleh infeksi Ascaris lumbricoides atau cacing gelang.
Penularan terjadi ketika seseorang tanpa sengaja menelan telur cacing yang ada di tanah atau makanan.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak-anak sering terinfeksi ketika mereka memasukkan tangan ke mulut setelah bermain di tanah yang tercemar. Kondisi lingkungan dengan sanitasi yang buruk membuat penularan semakin mudah terjadi.
Selain dari tanah, telur cacing juga bisa berpindah langsung dari orang ke orang, terutama pada anak-anak yang sering bersentuhan tanpa menjaga kebersihan tangan.
"Cacing usus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius karena cacing tersebut mengganggu kemampuan tubuh manusia untuk menyerap nutrisi sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik jutaan anak-anak," bunyi keterangan dari WHO.
Tanda anak cacingan
Dalam banyak kasus, infeksi cacing tidak langsung menimbulkan gejala. Namun, disadur dari Cleveland Clinic, tanda-tanda akan semakin terlihat ketika jumlah cacing di dalam tubuh semakin banyak. Berikut sejumlah gejala yang harus diwaspadai.
1. Batuk dan sesak napas
Pada tahap awal, larva cacing bisa berpindah ke paru-paru. Kondisi ini dapat memicu gejala mirip pneumonia, seperti batuk, mengi, sesak napas, dan demam.
Gejala di paru-paru sering sulit dikenali karena mirip dengan infeksi pernapasan lain.
2. Nyeri perut yang hilang dan timbul
Jika cacing sudah menetap di usus, anak bisa merasakan sakit perut yang datang dan pergi. Rasa sakit ini dapat ringan hingga parah, tergantung jumlah cacing yang berkembang.
3. Mual dan muntah
Balita di Sukabumi meninggal akibat cacingan. Kenali penyebab dan tanda-tanda anak cacingan sejak dini agar tidak berujung fatal.
Infeksi cacing di usus kerap menimbulkan rasa mual hingga muntah. Dalam beberapa kasus, cacing hidup bisa ikut keluar lewat muntahan anak.
Tanda pertama infeksi bisa berupa terlihatnya cacing hidup dalam muntah atau feses.
4. Diare atau gangguan BAB
Cacing di usus dapat menyebabkan perubahan pola buang air besar, dari diare hingga tinja yang tidak teratur.
Jika jumlah cacing banyak, usus bisa tersumbat dan menimbulkan rasa sakit hebat disertai muntah.
5. Kehilangan nafsu makan
Anak yang mengalami cacingan seringkali tidak memiliki selera makan. Akibatnya, berat badan bisa turun drastis tanpa alasan yang jelas.
6. Berat badan turun tanpa sebab
Balita di Sukabumi meninggal akibat cacingan. Kenali penyebab dan tanda-tanda anak cacingan sejak dini agar tidak berujung fatal.
Berkaitan dengan poin sebelumnya, salah satu tanda cacingan adalah penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
Kondisi ini disebabkan tubuh gagal menyerap nutrisi dengan baik akibat usus dipenuhi cacing.
7. Perut membesar
Beberapa anak dengan cacingan mengalami perut buncit atau membesar karena adanya penumpukan cacing dewasa di dalam usus. Kondisi ini sering dianggap sepele, padahal bisa berbahaya.
8. Gangguan tidur dan gelisah
Anak dengan infeksi cacing berat dapat mengalami gelisah dan sulit tidur. Hal ini dipicu oleh rasa tidak nyaman di perut serta gangguan metabolisme tubuh.
9. Kelelahan dan demam
Pada kasus dengan skala yang serius, tubuh anak bisa mengalami kelelahan ekstrem dan demam. Gejala ini muncul karena sistem imun bekerja keras melawan infeksi.
10. Pertumbuhan anak terhambat
Salah satu dampak jangka panjang dari cacingan pada anak adalah gangguan pertumbuhan.
Cacing di usus dapat menyebabkan gangguan penyerapan gizi sehingga anak mengalami hambatan tumbuh kembang.
Pentingnya deteksi dini anak cacingan
Kasus meninggalnya balita di Sukabumi ini menjadi pengingat penting bahwa cacingan bukanlah penyakit ringan.
Orangtua harus peka terhadap tanda-tanda anak terinfeksi, terutama jika anak sering bermain di luar rumah dengan kondisi lingkungan yang kurang higienis.
Pemeriksaan medis, pemberian obat cacing rutin sesuai anjuran, serta menjaga kebersihan tangan dan makanan menjadi langkah utama untuk mencegah kasus serupa terulang.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!