Bermain Woodball Tunjukkan Sifat Asli Seseorang dalam Hal Kejujuran

WOODBALL baik untuk melatih kejujuran. Permainan woodball memang mengedepankan kejujuran sebagai modal utama dalam bermain. Hal itu diungkapkan Dewan Pembina Indonesia Woodball Association (IWbA) Sutarjo. Menurut Sutarjo, yang menilai pukulan dalam pertandingan woodball ialah sang atlet sendiri. Hal ini biasa terjadi di pertandingan woodball setelah atlet memukul mengisi sebuah form kertas untuk mendata jumlah pukulan yang dilakukan seraya menunggu lawan tengah memukul bola. “Saat kita mau mukul, itu yang menilai itu kan pemain juga, peserta timnya itu, ya inilah melatih kejujuran,” jelas Sutarjo saat ditemui di kejuaraan Asian Cup Woodball Championship 2025 di JSI Resort, Kamis (21/8). Sutarjo menambahkan, woodball memiliki semboyan menjaga lingkungan, kebersamaan, dan kejujuran. “Itu yang harus kita sampaikan ke masyarakat pada saat itu, jadi kebersamaan itu saat kita mau mukul itu yang menilai itu kan pemain juga, peserta timnya itu. Jadi inilah melatih kejujuran,” tambah Sutarjo yang dikenal menjadi pelopor woodball di Indonesia ini.
Tak hanya itu, bermain woodball pun pada dasarnya bisa dilakukan di mana saja. Woodball dapat dimainkan secara individu, berpasangan, atau beregu. Woodball pun dapat dimainkan di berbagai jenis lapangan, seperti rumput, pasir, atau tanah liat. Olahraga ini juga bisa dimainkan dalam ruangan
“Sebetulnya enggak sulit, karena woodball ini kan kalau kita cari lapangannya enggak sulit walaupun (ukuran) lapangannya harus 2 hektare. Kita tak akan mengubah struktur lapangan," ungkap Sutarjo.
Woodball adalah olahraga yang dimainkan dengan memukul bola kayu menggunakan mallet (tongkat pemukul) melewati gerbang (gate) di lapangan. Tujuan permainan ialah memasukkan bola ke gate dengan jumlah pukulan sesedikit mungkin.
Olahraga ini mirip golf, tetapi menggunakan gate sebagai pengganti lubang. Pemain memulai permainan dari garis start area dan memukul bola ke arah gate. Pemain bergantian memukul bola pada setiap lintasan.
Setiap lintasan memiliki titik awal dan akhir. Pemain harus menyelesaikan setiap lintasan dengan jumlah pukulan paling sedikit. Jika pemain tidak berhasil mencapai gate dalam 9 pukulan, lintasan dianggap selesai.
Skor diakumulasikan dari setiap lintasan, dan pemain dengan skor terkecil menjadi pemenang. Pemain tidak boleh memukul bola sambil berjalan.
Bola yang keluar dari lapangan (out of bounds) akan dikenai penalti satu pukulan. Bola yang terbentur dan keluar lapangan akan dikenai penalti satu pukulan. Pemain juga tidak boleh melakukan gerakan lain selain memukul bola.(knu)