Cerita Yura Yunita Naik Gunung Saat Menstruasi, Sempat Tak Percaya Diri

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Yura Yunita merupakan salah satu figur publik yang gemar mendaki.
Sebagai pendaki perempuan, ada satu hal yang memengaruhi rasa percaya diri ketika naik gunung, yakni menstruasi.
“Sebenarnya aku sudah sering sekali naik gunung, tapi kemarin ternyata itu menjadi pengalaman pertama aku. Pas banget baru berangkat naik gunung, pas banget aku lagi red days,” ungkap Yura dalam konferensi pers bertajuk “#BeUnstoppable 50 Years Stories for Indonesia” di Jakarta, Selasa (9/8/2025).
Ia mengatakan, menstruasi yang dirasakan sama seperti perempuan pada umumnya. Ada perasaan tidak nyaman pada tubuhnya, dan keinginan untuk menarik diri.
Padahal, menstruasi sama seperti hari biasa, yaitu hari perempuan bisa memiliki momen-momen menyenangkan dan tetap aktif seperti biasa.
Kendati demikian, Yura tetap merasa kurang percaya diri untuk mendaki gunung saat menstruasi. Bahkan, ia merasa berat untuk melanjutkan perjalanan.
“Emang bisa ya perempuan naik gunung pas red days? Apa boleh? Apa bisa? Atau gimana?,” ujar dia.
Di sisi lain, Yura juga menganggap bahwa mendaki saat menstruasi adalah sebuah tantangan.
Sharing mendorong rasa percaya diri
Meski dianggap sebagai sebuah tantangan, belum ada keyakinan pada diri Yura untuk melanjutkan pendakian.
Ia pun memilih untuk bercerita ke teman-teman perempuannya yang juga terbiasa naik gunung. Ternyata, ada yang juga terbiasa naik gunung saat menstruasi.
“Mereka bilang, janganlah aku terhentikan cuma gara-gara red days, mereka sharing bahwa tenang saja, kita pakai antiseptik khusus area kewanitaan,” tutur Yura.
Dari hasil curhat itulah Yura merasa bahwa teman-temannya bisa unstoppable dan tetap naik gunung.
Mereka tidak membiarkan menstruasi menghalangi kegiatannya, asal tahu cara merawat diri dengan benar saat berada di atas gunung agar area kewanitaan tetap bersih dan sehat.
“Dari situlah aku merasa dikuatkan oleh sharing dari perempuan lain. Jadi rasanya sharing is caring. Saat kita sharing pengalaman kita, kita juga saling dikuatkan oleh perempuan lain,” pungkas Yura.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!