Dewi Yull Mengaku Tak Pernah Marahi Anak dan Menantu, Ini Alasannya

Dewi Yull, Gisca Sahetapy, hubungan mertua dan menantu, Merdianti Octavia, hubungan ibu mertua dan menantu perempuan, dewi yull tak pernah marahi anak dan menantu, menjaga keharmonisan keluarga ala dewi yull, Dewi Yull Mengaku Tak Pernah Marahi Anak dan Menantu, Ini Alasannya

Penyanyi senior Dewi Yull menyampaikan, ia memiliki prinsip khusus dalam mendidik anak dan berhubungan dengan menantunya. 

Ia menegaskan tak pernah sekali pun memarahi anak-anaknya, apalagi menantu. Hal ini membuatnya dianggap sebagai mertua idaman bagi banyak orang. 

Dewi Yull tak pernah marahi anak dan menantu

Kemarahan bukan caranya mendidik

Dewi Yull menuturkan, kemarahan bukanlah cara yang ia gunakan dalam mendidik ataupun memberikan arahan. Baginya setiap ucapan orangtua bisa meninggalkan bekas mendalam di hati seorang anak.

“Aku sama anakku saja enggak pernah marah, apalagi sama menantuku. Masa aku marahi,” ujar Dewi Yull dalam acara peluncuran kemasan baru Cussons Baby di Ganara Art Space Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).

Sikap itu juga berlaku saat ia menghadapi perbedaan pendapat atau hal yang kurang sesuai. Gi

Alih-alih meninggikan suara, perempuan berusia 64 tahun itu lebih memilih mengajak berbicara dengan cara yang baik agar tidak menyakiti hati orang lain, termasuk menantunya.

Belajar dari almarhumah Gisca Sahetapy

Dewi Yull, Gisca Sahetapy, hubungan mertua dan menantu, Merdianti Octavia, hubungan ibu mertua dan menantu perempuan, dewi yull tak pernah marahi anak dan menantu, menjaga keharmonisan keluarga ala dewi yull, Dewi Yull Mengaku Tak Pernah Marahi Anak dan Menantu, Ini Alasannya

Penyanyi Dewi Yull (kiri) dalam acara peluncuran kemasan baru Cussons Baby di Ganara Art Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025). Dewi Yull mengaku tak pernah marahi anak dan menantunya. Ia memilih komunikasi hangat agar keluarga tetap harmonis tanpa tekanan.

Prinsip yang Dewi Yull terapkan lahir dari pengalaman pribadi. Ia mengenang almarhumah putrinya, Gisca Putri Agustina Sahetapy, yang menjadi salah satu guru terbesar dalam hidupnya.

“Aku juga belajar dari anakku, dari almarhum Gisca yang secara tidak langsung mengajarkan aku menghargai titipan dari Tuhan dalam berbagai kondisinya,” ucapnya. 

Gisca mengalami tuli sejak lahir. Sejak saat itu, Dewi Yull bertekad untuk tidak pernah melukai perasaan anaknya dengan kemarahan atau kata-kata yang bisa meruntuhkan kepercayaan diri.

“Anakku Gisca terlahir sebagai penyandang disabilitas tuli sehingga saya tak pernah mau melukai hatinya karena takut membuat kepercayaan dirinya hilang,” katanya.

Lebih jauh, Dewi Yull menekankan, anak bukanlah milik orangtua, melainkan amanah yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.

“Hal ini yang membuat saya tidak pernah mau memarahi ana, karena saya tahu itu bukan milik saya dan terbukti Gisca berpulang dengan meninggalkan anak,” katanya.

Ia lalu berpesan kepada para orangtua agar senantiasa menghargai keberadaan anak dalam kondisi apapun.

“Tolong hargai keberadaan anak karena mereka hanya ditugaskan untuk kita besarkan, dicintai, dirawat, dan memberikan yang terbaik,” ujarnya.

Cara Dewi Yull komunikasi ke anak dan menantu

Utakaman rasa pengertian 

Dewi Yull, Gisca Sahetapy, hubungan mertua dan menantu, Merdianti Octavia, hubungan ibu mertua dan menantu perempuan, dewi yull tak pernah marahi anak dan menantu, menjaga keharmonisan keluarga ala dewi yull, Dewi Yull Mengaku Tak Pernah Marahi Anak dan Menantu, Ini Alasannya

Dewi Yull (kanan) dan menantunya, Merdianti Octavia (kiri). Dewi Yull mengaku tak pernah marahi anak dan menantunya. Ia memilih komunikasi hangat agar keluarga tetap harmonis tanpa tekanan.

Dalam mendidik, penyanyi kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini, lebih mengedepankan komunikasi yang lembut dan penuh pengertian. 

Jika ada hal yang harus diperbaiki, ia selalu berusaha menyampaikannya dengan cara yang tidak menyinggung.

“Jadi kalau mau memberikan arahan atau didikan, aku pilih ajak ngobrol berdua. Kalau dia tidak paham, kami tulis di kertas, tanpa menyakiti hatinya,” jelasnya.

Bagi ibu empat anak itu, mendidik anak bukanlah tentang menunjukkan otoritas, melainkan membimbing dengan cara yang bisa diterima hati dan pikiran anak.

Pernyataan Dewi Yull turut dibenarkan oleh sang menantu, Merdianti Octavia, yang dikenal sebagai model dan finalis Gadis Sampul 2010.

Menurutnya, mertuanya itu memang tak pernah sekali pun marah, bahkan ketika ada ucapan yang keliru.

“Ibu enggak pernah marah. Bahkan kalau ada perkataanku yang salah, ibu pilih untuk kasih pendapat dengan bilang ‘Sayang, mohon maaf ya, menurut ibu kayaknya lebih bagus ngomong seperti ini’,” ucap Merdianti.

Sikap penuh kelembutan ini membuat hubungan Dewi Yull dengan anak dan menantunya tetap harmonis. 

Ia tidak hanya dihormati sebagai orangtua, tetapi juga dicintai sebagai sosok yang hangat dan penuh pengertian.

Belajar dari kisah Dewi Yull, kunci hubungan harmonis dalam keluarga ada pada sikap saling menghargai. 

Ia percaya, anak dan menantunya akan lebih mudah menerima nasihat jika disampaikan dengan kasih sayang.

Dengan prinsip ini, ia ingin terus menjadi teladan bagi keluarga besarnya, bahwa cinta dan kelembutan jauh lebih efektif daripada kemarahan.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!