Apa Itu PNPK Obesitas? Panduan Baru Dokter untuk Kendalikan Obesitas

Angka obesitas di Indonesia terus meningkat, tepatnya dari delapan persen pada tahun 2007 menjadi 21,8 persen pada tahun 2018, dilansir dari laman Kementerian Kesehatan. Tak hanya itu, satu dari tiga penduduk di Indonesia pun mengalami obesitas.
Kondisi ini membuat para dokter spesialis menilai perlu adanya langkah strategis yang seragam dalam tata laksana penanganannya.
Salah satu langkah tersebut adalah hadirnya Pedoman Nasional Praktik Kedokteran (PNPK) Obesitas, yang baru saja diluncurkan sebagai panduan bersama bagi tenaga medis di Tanah Air.
Pedoman Nasional Praktik Kedokteran (PNPK) Obesitas
Mengapa baru diluncurkan?
(Kiri ke kanan) Direktur Klinis, Medis dan Regulasi Novo Nordisk Indonesia, dr. Riyanny Meisha Tarliman dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI), dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi dalam diskusi media di Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
Menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI), dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi, terapi obesitas sebenarnya sudah berjalan lama di Indonesia.
Namun, setiap dokter memiliki tata laksana masing-masing sehingga penanganan tiap pasien berbeda-beda.
“Sebenarnya yang terjadi di Indonesia itu tatalaksana atau terapi pada obesitas itu sudah berjalan lama, tetapi setiap profesi dokter menjalankan tata caranya sendiri-sendiri,” jelas Erwin dalam diskusi media bersama Novo Nordisk di Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
Situasi ini kemudian mendorong Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia ( PP PDGKI) mengusulkan pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar dibuat pedoman khusus.
Usulan tersebut sudah dimulai dua tahun lalu dengan melibatkan berbagai profesi kedokteran yang menangani obesitas.
“Jadi penanganan obesitas pada setiap dokter spesialis berbeda-beda. Alhasil kami, Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia, mengusulkan pada Kemenkes untuk buat pedomannya,” tambah Erwin.
Ancaman obesitas di Indonesia
Prevalensi obesitas di Indonesia tak kunjung turun
PNPK Obesitas hadir sebagai pedoman nasional untuk menyatukan tata laksana dokter dalam menekan angka obesitas yang terus meningkat di Indonesia.
Erwin menuturkan, Indonesia menghadapi masalah serius karena prevalensi obesitas tidak kunjung turun.
“Indonesia, seperti banyak negara di dunia, tidak pernah angka kejadian obesitasnya turun. Di Asia itu hanya Jepang dan Singapura yang angka obesitasnya turun,” ucapnya.
Jika tidak dikendalikan, obesitas dapat memicu berbagai penyakit lain yang lebih berbahaya.
“Kalau terus dibiarkan, obesitas ini akan menyebabkan penyakit lain, seperti jantung dan ginjal. Obesitasnya tambah banyak maka penyakit lain juga ikut bertambah,” tambahnya.
Oleh karena itu, PNPK Obesitas hadir bukan hanya sebagai pedoman penanganan, tetapi juga pencegahan sejak dini, yang harapannya bisa menekan angka obesitas di Indonesia.
Apa Isi PNPK Obesitas?
Tak hanya panduan menangani pasien obesitas, tapi juga pengetahuan dasar
PNPK Obesitas hadir sebagai pedoman nasional untuk menyatukan tata laksana dokter dalam menekan angka obesitas yang terus meningkat di Indonesia.
PNPK Obesitas tidak sekadar memberikan panduan tentang cara menangani pasien obesitas, tetapi juga mencakup pengetahuan dasar tentang penyakit ini.
“Rekomendasi utama PNPK ini ada pengertian obesitas, penyebabnya, lalu apa yang harus diperiksa, langkah pencegahan, dan penanganannya juga lengkap dibahas,” kata Erwin.
Ia menambahkan, masih banyak masyarakat yang salah kaprah dalam memahami pengertian dari penyakit obesitas.
Harapannya dengan adanya PNPK obesitas, para dokter spesialis dapat menjalankan tata laksana perawatan pasien obesitas jadi merata dan sesuai pedoman.
“Terkadang pengertian obesitas saja banyak orang berpikir hanya sekadar kelebihan berat badan. Tapi di balik itu ada yang lebih penting yaitu kelebihan lemak yang menyebabkan penyakit,” jelas Erwin.
Mendukung inisiatif ini, Direktur Klinis, Medis dan Regulasi Novo Nordisk Indonesia, dr. Riyanny Meisha Tarliman menegaskan, peluncuran PNPK Obesitas merupakan tonggak penting dalam penanganan obesitas di Indonesia.
"Peluncuran PNPK Obesitas menegaskan bahwa obesitas adalah penyakit kronis yang kompleks dan memerlukan dukungan medis yang komprehensif,” ujar Riyanny.
Pihaknya pun menyambut baik dan siap mendukung implementasi pedoman ini demi mengendalikan angka kasus obesitas di Indonesia ke depannya.
“Kami di Novo Nordisk Indonesia akan mendukung implementasinya melalui edukasi berbasis bukti, penguatan kapasitas tenaga kesehatan, serta mengupayakan hadirnya inovasi terapi yang bermitra dengan tenaga kesehatan," kata Riyanny.
Dengan adanya pedoman nasional ini, para tenaga medis diharapkan memiliki acuan yang sama dalam menangani obesitas. Hal ini penting agar upaya menekan angka obesitas bisa dilakukan lebih efektif dan berkesinambungan.
“Kalau semua profesi menggunakan pedoman yang sama, hasilnya akan lebih baik. Karena tujuan akhirnya adalah menekan angka obesitas yang terus meningkat di Indonesia,” pungkas Erwin.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!