Penjualan Mobkas Listrik Masih Hot, Tapi Tidak Dengan Merek Ini

- Di tengah ketatnya persaingan harga kendaraan listrik, pasar mobil listrik bekas justru menunjukkan tren positif.
Hal ini disampaikan oleh Agustinus, pemilik showroom mobil bekas Focus Motor.
Menurut Agus, permintaan terhadap mobil listrik bekas, khususnya dari merek-merek asal Tiongkok, terus mengalami peningkatan.
Untuk menarik minat konsumen, harga mobil listrik bekas kini disesuaikan dengan harga mobil baru, termasuk memperhitungkan diskon dan depresiasi.
“Penjualan mobil listrik bekas saat ini bagus, tidak ada masalah. Harganya kami sesuaikan dengan harga baru, termasuk diskonnya. Mobil-mobil listrik asal China saat ini masih sangat diminati,” ujar Agus saat dihubungi GridOto.com, Selasa (26/8/2025).
Namun, ia mengungkapkan bahwa kondisi tersebut tidak berlaku untuk mobil listrik premium seperti Tesla.
Menurutnya, penjualan Tesla bekas semakin sulit karena kalah saing dengan mobil listrik China yang menawarkan harga lebih kompetitif.
“Penurunan penjualan cukup terasa, terutama karena terpukul oleh kehadiran mobil listrik asal China,” jelasnya.
Tesla, sebagai merek mobil listrik premium asal Amerika Serikat, memiliki harga jual yang jauh lebih tinggi dibanding mobil listrik asal Tiongkok seperti Wuling, BYD, atau Neta.
Meskipun sudah bekas, harga Tesla tetap berada di kisaran ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Agus menambahkan, secara keseluruhan, penjualan mobil bekas baik konvensional maupun listrik masih seimbang.
Ia menekankan bahwa faktor harga menjadi penentu utama dalam kelancaran penjualan.
“Menurut saya, penjualan mobil bekas konvensional dan listrik saat ini seimbang. Perputaran pasar cukup bagus, asalkan harga yang ditawarkan sesuai. Kalau harganya terlalu tinggi, jenis mobil apa pun tetap sulit terjual,” pungkasnya.