Mobil Listrik Bekas: Layak Dibeli atau Sebaiknya Baru Sekalian?

Pasar mobil listrik di Indonesia terus berkembang pesat. Tak hanya unit baru, kini pilihan mobil listrik bekas juga semakin banyak dengan harga yang kian terjangkau. Namun, apakah mobil listrik bekas benar-benar layak dibeli?
Arwani Hidayat, Ketua Umum Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (Koleksi), mengatakan, mobil listrik bekas bisa jadi pilihan buat konsumen yang mencari unit berharga terjangkau.
Apalagi saat ini harga mobil listrik bekas tengah mengalami penurunan signifikan, karena mendapat saingan mobil listrik model baru.
Hyundai Kona EV saat mengisi daya di SPKLU PLN
“Mobil listrik bekas itu nggak ada masalah, asal berani dibawa ke bengkel resmi. Yang penting dicek status of health (SOH) baterainya,” ujar Arwani, kepada Kompas.com (25/8/2025).
Ia menegaskan bahwa baterai dan sistem kelistrikan adalah bagian terpenting dari sebuah mobil listrik. Selama SOH baterai masih bagus dan tidak ada error pada sistem, mobil listrik bekas tetap layak digunakan.
Bagi pemula yang ingin mencoba mobil listrik lewat pasar bekas, Arwani menyarankan agar lebih jeli saat memilih.
Media Test Drive BYD Dolphin
Menurutnya, mobil listrik bekas tetap bisa menjadi pilihan menarik, terutama untuk mereka yang ingin mencoba tanpa harus membeli unit baru dengan harga tinggi.
Namun, konsumen harus realistis bahwa nilai jual mobil listrik akan lebih cepat turun dibanding mobil konvensional.
Kuncinya ada pada kondisi baterai dan sistem, karena dua hal ini yang menentukan umur panjang kendaraan listrik.
“Tahun berapa pun terserah, sesuai budget. Tapi yang jelas, cek dulu SOH baterainya. Itu yang utama. Kalau bisa SOH baterai masih mendekati 100 persen. Kalau mobil baru dua tahun biasanya masih 100 persen. Saya sendiri sudah lima tahun pakai, SOH masih 97 persen,” kata Arwani.
“Kalau bekas taksi biasanya lebih cepat turun karena dipakai berat. Tapi kalau pribadi dan cara ngecas benar, baterai bisa awet. Ada kawan yang pakai Hyundai Kona, jarang keluar kota, jarang pakai fast charging, setelah lima tahun SOH baterainya masih 100 persen,” ujarnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!