Urus Berkas Impor Nggak Zaman, Warga Eropa Kini Bisa Beli Mobil Listrik Langsung dari China

- China tampaknya benar-benar serius dalam memperbesar pasar mobil listrik mereka.
Salah satunya dengan layanan baru untuk pelanggan di Eropa yang diluncurkan perusahaan e-commerce yakni China EV Marketplace belum lama ini.
Yap, kini konsumen dapat membeli kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) maupun plug-in hybrid (PHEV) langsung dari China.
Bahkan konsumen bisa menerima kendaraan tersebut di depan rumah mereka tanpa perlu repot mengurus proses impor maupun pengambilan kendaraan di pelabuhan seperti sebelumnya.
"Untuk pertama kalinya, para pecinta mobil listrik di Eropa dapat memesan kendaraan BEV atau PHEV dari China secara langsung dan menerima unitnya di depan pintu rumah. Layanan baru kami ini menghapus berbagai kerumitan yang biasanya muncul dalam proses impor kendaraan internasional," ujar Jakub Gersl, COO China EV Marketplace.
Di sisi lain, perusahaan mengumumkan bahwa mereka menghentikan seluruh pengiriman ke Amerika Serikat.
Keputusan ini diambil menyusul anjloknya penjualan akibat tarif tinggi yang diberlakukan pemerintah AS.
Sepanjang tahun ini, penjualan ke AS tercatat kurang dari 30 unit sebagian besar hanya untuk kebutuhan uji coba atau benchmarking.
Mengutip CarnewsChina, selama enam bulan pertama tahun ini, China EV Marketplace mencatat penjualan sebanyak 7.000 unit secara global naik 66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, peningkatan ini didorong terutama oleh penjualan kendaraan plug-in hybrid (PHEV), yang tidak terkena tarif tambahan hingga 35% dari Uni Eropa.
Sebaliknya, penjualan kendaraan listrik murni (BEV) dan extended-range electric vehicle (EREV) justru terdampak signifikan oleh kebijakan tarif.
EREV, yang cukup populer di pasar domestik China, termasuk dalam kategori yang sama dengan BEV menurut regulasi tarif Uni Eropa.
Padahal, secara teknis, EREV adalah mobil listrik yang dilengkapi mesin bensin kecil untuk mengisi ulang baterai, bukan untuk menggerakkan roda secara langsung.
Menurut pihak perusahaan, tarif tambahan tersebut membuat EREV hampir tidak mungkin bersaing di pasar Eropa dari sisi harga.
Di sisi lain, laporan dari JATO Dynamics pada bulan Juni mencatat bahwa merek mobil asal Tiongkok terus memperkuat eksistensinya di Eropa.
Pada Mei 2025, produsen Tiongkok mencatat peningkatan volume penjualan sebesar 111%, dengan total 65.808 unit kendaraan terdaftar di kawasan Eropa.
Ini membuat pangsa pasar mereka naik menjadi 5,9%, lebih dari dua kali lipat dibandingkan Mei 2024 yang hanya 2,9%.