Jangan Asal, Ini Cara Bikin Prompt di Gemini AI yang Efektif

Membuat prompt alias perintah di chatbot AI, seperti Gemini AI, bisa dibilang "susah-susah gampang".
Umumnya, pengguna akan langsung membuat prompt inti, sesuai apa yang diminta. Padahal, kunci sukses membuat prompt adalah menyusunya secara detail, agar hasil yang diberikan chatbot bisa lebih akurat.
Ilham Indrawan, MX Flagship Category Management Lead Samsung Electronics Indonesia membagikan tips bagaimana membuat prompt yang akurat di Gemini AI, terutama di perangkat Samsung Galaxy.
Menurut Ilham, ada empat elemen wajib yang harus dipenuhi dalam sebuah prompt agar hasil yang diberikan Gemini AI lebih akurat dan komprehensif.
Empat elemen tersebut adalah persona, konteks, tugas, dan format.
Persona merujuk pada karakter yang diekspektasikan. Contoh persona dalam prompt yang bisa dipakai, misalnya "saya seorang traveller sekaligus kreator konten".
Konteks, adalah aspek yang menunjukan relevansi informasi yang diberikan pengguna, sehingga Gemini AI bisa memberikan informasi yang lebih kaya lagi. Contohnya, "saya sedang berada di Pulau Jeju, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Saya akan berada di sini selama empat hari untuk wisata".
Tugas, merupakan inti perintah yang diharapkan bisa dihasilkan oleh Large Language Model (LLM) sebauh chatbot. Semakin detail dan spesifik perintahnya, maka hasilnya pun akan lebih sesuai. Misalnya, "buatkan saya itinerary lengkap lokasi wisata ikonik di Jeju, beserta estimasi perjalanan, rekomendasi transportasi, dan estimasi tiket jika ada".
Format, elemen untuk menentukan struktur dari hasil yang diberikan chatbot AI. Contohnya, "buat hasil itinerary dalam format tabel yang lengkap dan mudah dibaca".
Apabila keempat elemen di atas digabung dalam satu prompt, hasilnya akan seperti berikut:
"Saya seorang traveller sekaligus kreator konten. Saat ini, saya sedang berada di Pulau Jeju, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Saya akan berada di sini selama empat hari untuk wisata. Tolong, buatkan saya itinerary beberapa lokasi wisata ikonik di Jeju, beserta estimasi durasi perjalanan, rekomendasi transportasi, rekomendasi restoran halal, dan estimasi tiket dan biaya lain-lain jika ada".
Ilham Indrawan, MX Flagship Category Management Lead Samsung Electronics Indonesia membagikan tips membuat prompt AI yang efektif di sesi workshop Explore Galaxy Way Trip bersama Samsung Indonesia di Jeju, Korea Selatan, Selasa (26/8/2025).
"Jadi, keempat aspek ini kalau kita bisa memberikan prompt yang semakin detail, hasilnya pun akan semakin menyesuaikan dengan apa yang kita ekspektasikan," jelas Ilham.
Dengan kata lain, semakin spesifik, detail, dan lengkap prompt yang diajukan ke Gemini AI atau chatbot lain, maka hasilnya akan semakin akurat, komprehensif, dan sesuai ekspektasi.
Jangan telan mentah-mentah
Meskipun Gemini AI sangat banyak membantu produktivitas, akan tetapi pengguna tetap harus dibekali critical thinking atau kemampuan berpikir kritis.
Sebab, sifat LLM umumnya dilatih dengan data lama. Artinya, mereka kadang masih kesulitan memberikan konteks informasi termutakhir (update).
LLM baru akan mempelajari informasi terbaru ketika semakin banyak data yang "disuapkan" ke mereka.
Oleh karena itu, pengguna harus selalu mengkroscek ulang mengenai informasi apapun yang diberikan oleh chatbot AI.
Misalnya saja, dalam itinerary perjalanan pengguna bisa mengecek ulang terkait jadwal penerbangan maskapai atau jadwal transportasi umum, seperti bus atau MRT. Sebab, bisa saja chatbot AI memberikan informasi yang belum akurat.
Kreator konten Dimas Ramadhan merasa terbantu dengan hadirnya Gemini AI di ponsel Samsung Galaxy Z Fold 7. Ia mengatakan, Gemini AI bisa jadi rekan untuk brainstorming saat merancang rencana perjalanan.
Dimas Ramadhan, seorang kreator konten yang juga kerap menggunakan Gemini AI untuk merancang rencana perjalanannya, membagikan tips agar tetap menjadikan critical thinking sebagai fondasi utama.
"Aku tuh sebenarnya enggak menjadikan Gemini AI sebagai guru utama. Karena guru utama itu otak aku sendiri, dan Gemini AI sebagai asisten aku aja, sebagai teman untuk brainstoarming," kata Dimas.
"Jadi teman-teman, jangan jadikan Google Gemini AI sebagai guru kalian. Karena kalau sebagai guru atau mendewakan AI, jadinya kurang bagus. Makannya, sebisa mungkin sebagai teman brainstoarming aja," saran Dimas.
Dimas juga memberikan tips lain. Ia menyarankan agar pengguna menambahkan detail prompt, terkait sumber valid dari Gemini AI untuk setiap informasi yang disodorkan.
Nah, biasanya, Gemini AI akan memberikan tautan (link) sebagai referensi. Dari link yang diberikan Gemini AI, pengguna bisa mengkroscek apakah informasi yang diberikan akurat dan aktual atau tidak.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!