Pendiri Google "Cuti" Pensiun, Balik Kerja Lagi demi Gemini

alah satu pendiri Google Sergey Brin mulai pensiun dari raksasa teknologi itu sejak Desember 2019 silam, menanggalkan jabatan CEO. Akan tetapi, pria berusia 51 tahun itu kini kembali bekerja ke perusahaan yang ia dirikan bersama sahabatnya, Larry Page.
Brin kembali ke Google untuk membantu tim pemrograman, bersama para engineer untuk projek Gemini, yakni tekonologi kecerdasan buatan Google yang kini terus berkembang.
Dalam sebuah acara All in Summit di Miami, Florida, Amerika Serikat, Brin mengaku bahwa kembalinya ia ke kantor Google tidak direncanakan, tapi begitu menyenangkan.
"Saya pikir, tadinya (pensiun) oke. Saya ingin melakukan sesuatu yang lain. Saya ingin nongkrong di kafe dan membaca buku fisika. Tapi sebulan kemudian, saya berpikir "oh, itu tidak mungkin terjadi," katanya.
Tak berapa lama setelah ia pensiun, pandemi Covid-19 menghantam dunia. Sebagian besar perusahaan teknologi dunia memberlakukan work from home (WFH) alias kerja dari rumah.
Setelah pandemi mereda dan perusahaan mulai melonggarkan aturan untuk bekerja di kantor, Brin juga sesekali berkunjung ke kantor Google. Akan tetapi, lambat laun kunjungan Brin ke kantor Google menjadi rutinitas.
"Ada seorang pria dari OpenAI, namanya Dan, dan dia bilang 'apa yang kamu lakukan? Ini adalah momen transformatif terbesar dalam sejarah ilmu komputer'," cerita Brin.
Google sempat dianggap lembih lamban dalam kompetisi AI, di saat perusahaan seperti OpenAI semakin tumbuh pesat. Akan tetapi, Google mengejar ketertinggalan.
Baru-baru ini, Google juga mengumumkan Veo 3, suksesor dari Veo 2. Veo merupakan model AI genarative video yang bisa menciptakan konten video berbasis teks.
Google mengeklaim Veo 3 lebih pintar. Sebab, model AI ini bisa membuat video sinematik dengan kualitas dan penerimaan masukan (prompt) hingga posisi (angle) kamera lebih baik ketimbang Veo 2.
Selain itu, AI generatif ini juga disebut bisa membuat video yang disertai dengan audio percakapan atau efek suara yang sesuai, supaya video AI semakin hidup dan terasa seperti nyata.
Beberapa contoh efek suara yang dimaksud seperti suara asli hewan-hewan yang ada dalam video, suara kebisingan atau kemacetan di suatu kota besar, keheningan di suatu taman, dan lain sebagainya.
Beberapa aplikasi layanan AI Google, seperti NotebookLm (versi di atas Veo 3), Google app, dll, berhasil membuat aplikasi ini terkerek ke rangking atas di toko aplikasi. Hal ini mencerminkan pengguna internet yang antusias dengan kehadiran aplikasi berbasis AI ini.
Keterlibatan Brin dalam projek AI Googe, termasuk Gemini, menguatkan bahwa AI bukan sekadar fenomena sesaat, namun sebuah momentum di mana sosok besar seperti Brin harus turun tangan lagi untuk mengembangkan teknologi.