Anindya Bakrie Sebut Demo Rusuh Rugikan Pekerja, Pengusaha, hingga Iklim Investasi

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengaku, pihaknya menerima sejumlah aduan dari para anggotanya, yang mengeluhkan bahwa aksi massa yang menjurus anarkis telah berdampak pada bisnis mereka.
Sehingga hal itu nantinya dikhawatirkan juga akan mengganggu iklim investasi dan menghambat pemulihan ekonomi secara nasional.
"Para pengurus Kadin mengakui, aksi unjuk rasa sudah merugikan bisnis mereka dan dampaknya akan dirasakan juga oleh para pekerja, termasuk para pengunjuk rasa," kata Anindya dalam keterangannya, Selasa, 2 September 2025.

Kerusuhan pada demo May Day di Semarang 1 Mei 2025.
"Para pengurus Kadin siap membantu pemerintah meredam aksi unjuk rasa anarkis," ujarnya.
Anindya memastikan, Kadin telah menggelar pertemuan secara daring dengan para Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK), Wakil Ketua Umum (WKU), kepala badan, dan 38 ketua umum Kadin provinsi (Kadinda).
Laporan dari jajarannya itu menyebut bahwa sebagian besar anggota Kadin telah ikut membantu aparat keamanan, untuk meredam aksi unjuk rasa anarkis di wilayahnya. Selain dialog, mereka juga memberikan bahan pangan kepada masyarakat lewat aparat bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Ini menandakan bahwa Kadin sudah cukup solid. Kita berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan baik dengan pemerintah, sekaligus memperkokoh konsolidasi internal yang telah kita lakukan dalam beberapa waktu terakhir ini seperti melalui Retret di Akmil Magelang," kata Anindya.
Karenanya, Anindya pun mengimbau para pengurus Kadin se-Indonesia untuk sama-sama menjaga situasi keamanan agar kembali kondusif.
Antara lain yakni dengan membangun komunikasi dengan semua pemangku kepentingan, mulai dari pejabat pemerintah, Polri, TNI, kampus, pemuka agama, tokoh masyarakat, dan kekuatan demokrasi.
"Kita harus menyampaikan dengan jelas bahwa dunia usaha tidak bergerak dalam ranah politik, namun memiliki kepentingan besar terhadap stabilitas politik dan keamanan agar kegiatan perdagangan, investasi, dan ekonomi daerah tetap hidup dan berkembang," ujarnya.