Pramono Sebut Kerugian Kerusakan Transportasi Publik Akibat Demo Tembus Rp55 Miliar

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan kerusakan infrastruktur transportasi publik akibat unjuk rasa di Jakarta beberapa hari lalu menimbulkan kerugian besar. Total, kata Pramono, kerugian mencapai Rp55 miliar.
Hal itu disampaikan Pramono usai menggelar Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin, 1 September 2025.
“Kemarin ada pertanyaan mengenai estimasi kerugian. MRT Jakarta kerusakan infrastruktur untuk MRT sebesar Rp3,3 miliar. Transjakarta kurang lebih Rp41,6 miliar. Kemudian kerusakan CCTV infrastruktur lainnya Rp5,5 miliar sehingga total kerusakan ada 55 miliar,” kata Pramono kepada wartawan.
Ia menambahkan, kebijakan menggratiskan layanan MRT dan TransJakarta sejak 1-8 September juga menambah beban subsidi hingga Rp18 miliar selama sepekan.
“Selain itu kita harus memberikan subsidi transportasi karena gratis tadi kurang lebih Rp18 miliar sampai dengan seminggu ini,” jelasnya.
Untuk diketahui, terdapat 22 halte Transjakarta yang terdampak akibat aksi demonstrasi. Sebanyak enam di antaranya dibakar dan dijarah. Sementara 16 halte dirusak dengan coretan vandalisme.
Berikut merupakan daftar 6 halte yang terbakar:
1. Halte Polda Metro Jaya
2. Halte Senen toyota rangga
3. Halte Sentral Senen
4. Halte Senayan Bank DKI
5. Halte Gerbang Pemuda
6. Halte Bundaran Senayan
Kemudian, 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme antara lain:
1. Halte Bendungan Hilir
2. Halte Kwitang
3. Halte Kampung Melayu
4. Halte Kramat Sentiong
5. Halte Bidara Cina
6. Halte Cililitan
7. Halte Semanggi
8. Halte Petamburan
9. Halte Widya Candra Telkomsel
10. Halte Jatinegara
11. Halte Kejaksaan Agung
12. Halte Matraman Baru
13. Halte Pemuda Pramuka
14. Halte Masjid Agung
15. Halte Non BRT Gelora Bung Karno 1
16. Halte Non BRT Polda Metro Jaya 1