Kata Dudung Abdurachman soal Isu BAIS TNI Ditangkap Jadi Provokator Demo

Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman memberikan tanggapan terkait mencuatnya isu anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI yang disebut menjadi provokator dalam aksi demonstrasi.
Isu ini ramai dibicarakan setelah beredar foto di media sosial yang memperlihatkan seorang pria ditangkap beserta kartu identitas diduga milik BAIS.
Dudung mengaku belum dapat memastikan kebenaran kabar tersebut. Saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, ia menegaskan masih menunggu informasi yang jelas dari pihak TNI.
“Itu keabsahannya juga saya masih belum monitor ya. Apakah itu benar apa tidaknya, walaupun memang ada yang ditangkap,” kata Dudung usai menghadiri rapat bersama Presiden RI Prabowo Subianto dikutip dari Antara.
Menurut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu, keberadaan intelijen di lapangan adalah hal wajar.
Tugas utama mereka adalah memantau dinamika situasi untuk menyiapkan langkah jika sewaktu-waktu diminta membantu kepolisian.
“Informasi-informasi itu mungkin dari kelompok intelijen yang bisa masuk ke dalam,” ujarnya.
Bagaimana sikap resmi TNI?
Wakil Panglima TNI, Jenderal Tendyo Budi Revita saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
TNI membantah keras tuduhan bahwa prajurit BAIS ditangkap dalam aksi demonstrasi. Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita menyatakan tidak ada anggota TNI yang ditahan.
Ia juga menyoroti pihak yang menyebarkan identitas intelijen, karena hal itu dianggap tidak tepat.
“Begitu ini ditangkap kemudian keluar seperti itu, harusnya yang menangkap itu tidak menyebarkan itu, karena kan intelijen,” kata Tandyo kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta.
Sementara itu, Kapuspen TNI Brigjen Freddy Ardianzah menilai unggahan yang beredar di media sosial merupakan framing negatif yang bisa memicu kesalahpahaman publik. Mabes TNI pun menegaskan bahwa narasi tersebut tidak benar.
Apa sebenarnya tugas seorang intelijen di lapangan?
Menurut Tandyo, intelijen memang memiliki peran penting dalam pengumpulan informasi. Untuk itu, langkah menyamar atau masuk ke kelompok tertentu adalah metode yang lumrah.
“Saya sampaikan ya, namanya orang memberikan informasi itu kan kita harus masuk di dalam ya, itu kita ikut mereka, kegiatan mereka,” jelasnya.
Namun, saat ditanya lebih jauh apakah benar pria yang sempat diamankan adalah anggota BAIS, Tandyo enggan memberikan komentar lebih lanjut.
Ia meminta agar setiap informasi mencurigakan dikonfirmasi langsung ke pihak kepolisian terdekat.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.