Wakil Panglima TNI Buka Suara soal Dugaan Anggota BAIS Ditangkap saat Unjuk Rasa

Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita
Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita

 Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita buka suara soal dugaan anggota Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia (BAIS) yang ditangkap anggota Brimob saat aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.

Ia menegaskan seharusnya pihak yang menangkap tak membongkar identitas anggota yang tertangkap.

"Begitu ini ditangkap kemudian keluar seperti itu, harusnya yang menangkap itu tidak menyebarkan itu, karena kan intelijen," kata Tandyo kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 1 September 2025.

Massa demonstrasi membakar aset bangunan milik MPR RI di Kota Bandung

Massa demonstrasi membakar aset bangunan milik MPR RI di Kota Bandung

Tandyo menjelaskan bahwa salah satu tugas anggota intelijen adalah mencari informasi tertentu. Maka itu, menurutnya seorang intelijen harus memasuki dan bergabung ke dalam aksi unjuk rasa untuk mencari informasi yang diinginkan.

"Saya sampaikan ya, namanya orang memberikan informasi itu kan kita harus masuk di dalam ya, itu kita ikut mereka, kegiatan mereka," katanya.

Namun, saat awak media kembali memastikan yang ditangkap Polri beberapa waktu lalu adalah anggota BAIS, Tandyo enggan berkomentar.

Viral di media sosial dua orang diduga perusuh ditangkap. Dalam penangkapan disita barang bukti berupa beberapa Kartu Tanda Anggota (KTA) TNI.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Freddy Ardianzah menegaskan informasi tersebut tidak benar. Dia menyayangkan beredarnya informasi hoax tersebut. 

"Perlu saya tegaskan bahwa tidak ada anggota TNI yang ditangkap Polri maupun menjadi Provokator, itu narasi jahat, bohong dan menyesatkan," ujarnya dikutip Minggu, 31 Agustus 2025.

Dirinya mengungkap beberapa hari terakhir beredar konten dan narasi provokatif. Hal itu diduga sengaja untuk mengadu domba masyarakat dengan aparat, bahkan antara TNI dengan Polri.

“Prinsipnya, TNI dan Polri selalu bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," katanya.

Petugas membersihkan kerusakan usai demonstrasi di Polda Metro Jaya.

Petugas membersihkan kerusakan usai demonstrasi di Polda Metro Jaya.

Lebih lanjut pihaknya minta masyarakat tetap tenang dan tak mudah terprovokasi informasi hoax.

“Kami menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong (hoax) dan informasi yang belum tentu benar, yang bertujuan mengadu domba. TNI berkomitmen bekerja secara profesional menjaga stabilitas nasional dengan menciptakan situasi yang aman, damai, serta kondusif di seluruh wilayah Indonesia," kata dia lagi.