Manajemen PSM Minta Kritik Yuran Fernandes Dilihat Sebab dan Akibatnya

Sorotan tajam tertuju pada kapten tim, Yuran Fernandes usai unggahan kontroversialnya di media sosial yang dianggap menyinggung integritas sepak bola Indonesia.
“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalahartikan unggahan saya ke dalam konteks yang lebih luas,” imbuhnya.
Meski telah meminta maaf, proses hukum tetap berjalan. ia harus menjalani sidang Komite Disiplin PSSI yang digelar secara daring pada Rabu (7/5/2025) malam.
Namun, surat pemanggilan sidang disebut tidak merinci pasal pelanggaran yang dituduhkan. Untuk itu manajemen PSM menunggu hasil resmi dari sidang Komdis.
“Dalam surat bernomor 695/LIB-COR/V/2025 yang dikirimkan kepada manajemen klub PSM Makassar, LIB meminta agar Yuran Fernandes segera melakukan klarifikasi terbuka melalui media massa atau media sosial,” tulis LIB.
Atas kejadian itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga turut bereaksi keras. Ia menantang Yuran Fernandes memberikan bukti jika memang merasa ada praktik buruk dalam sepak bola Indonesia.
“Tapi kalau dia menyesal, ya jangan main di Indonesia. Main saja di luar negeri,” kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
“Jangan cari makan di sini, berkarier di sini, jelek-jelekin Liga Indonesia. Kecuali kalau dia ada bukti. Kalau ada bukti, dia bilang, ‘Oh, wasit ini dibayar, pemain ini dibayar, ini dibayar’, kami tangkap,” imbuhnya.
Meski begitu, ia mengakui bahwa Yuran telah meminta maaf dan menekankan pentingnya tindakan tegas dari PT LIB terhadap pemain maupun penyelenggara liga.
“Saya meminta liga (PT LIB) juga bertindak keras kepada liga dan pemainnya atau, saya tindak liganya,” kata Erick Thohir.

Pemain asing sekaligus kapten PSM Makassar Yuran Fernandes dijaga ketat pemain Madura United saat laga pekan ke-25 Liga 1 2024-2025 yang berakhir dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bangkalan, Minggu (2/3/2025) malam.
Merespons situasi ini, manajemen PSM melalui Manajer Muhammad Nur Fajrin meminta agar teguran terhadap Yuran Fernandes dilihat secara menyeluruh, termasuk apa yang menjadi penyebab kemarahan sang pemain.
“Kalau misalnya pihak operator (PT LIB) merespons sedemikian rupa apa disampaikan oleh Yuran, kita berharap operator bersikap sama dalam merespons apa yang menyebabkan Yuran bersikap demikian,” ujarnya di dari Tribun Timur.
“Kita jangan fokus di akibatnya, tapi ada sebab Yuran berbuat seperti itu. Itu yang harus dicermati dan ditindaklanjuti juga. Jangan hanya Yuran saja."
“Kalau nantinya ada dianggap Yuran melanggar disiplin, kita harap ini berlaku ke semua pihak. Jangan ke satu pemain saja,” imbuhnya.
“Di pertandingan banyak hal layak disorot terkait keputusan wasit, sehingga mentrigger pemain emosi. Walau cara merespon emosinya berbeda-beda, Yuran dengan cara seperti itu,” pungkas Muhammad Nur Fajrin.