Beralih dari Tenis, Berapa Budget Padel yang Harus Disiapkan?

Popularitas olahraga padel di Indonesia terus menanjak dalam setahun terakhir.
Olahraga ini mulai dilirik oleh berbagai kalangan, termasuk para penggemar tenis yang kini beralih ke padel karena dianggap lebih fleksibel dan sosial.
Namun, di balik keseruannya, sebagian pemain menyadari bahwa memulai padel juga membutuhkan bajet yang tidak sedikit.
Mulai dari raket, sepatu, hingga sewa lapangan, semuanya menjadi pertimbangan saat seseorang mulai mendalami olahraga berlapangan kaca ini.
Berikut ini cerita dari tiga orang yang telah menjajal olahraga padel dan berbagi pengalaman soal bajet yang mereka siapkan.
Berapa Budget padel yang Dipersiapkan?
Sasti Emanuela (39), seorang profesional di bidang business development, mulai bermain padel sejak November 2024, setelah sebelumnya menekuni tenis selama lebih dari setahun.
Menurut Sasti, peralihannya dari tenis ke padel tidak memerlukan bajet besar karena beberapa atribut bisa digunakan kembali.
“Kalau pindah dari tenis ke padel, aku enggak terlalu menyiapkan budget yang besar, karena beberapa atributnya hampir sama dengan tenis,” ujar Sasti kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2025).
Ia menjelaskan, perlengkapan seperti sepatu dan pakaian masih bisa digunakan dari masa bermain tenis. Namun, ia tetap perlu membeli raket padel yang berbeda jenis dari raket tenis.
“Kalau raketnya aja sekitar Rp 1 juta sampai Rp 7 jutaan. Tapi atribut lain seperti sepatu, pakaian dan lainnya, aku lanjut pakai yang tenis,” jelasnya.
Ia menilai, harga raket padel cukup bervariasi tergantung merek dan bahan yang digunakan.
Selaras dengan Sasti, Moh Farid Mauludi (26), pelatih padel di Graha Padel Club Surabaya, mengaku menaruh perhatian lebih pada pemilihan raket.
Farid sebelumnya merupakan atlet tenis dan telah menggeluti padel sejak awal 2024.
“Semua kebutuhan padel aku itu memang lanjut aku pakai dari tenis, kecuali raket memang harus beli karena beda dengan tenis,” kata Farid.
Sebagai pelatih yang aktif bermain hampir setiap hari, ia memilih untuk membeli raket dengan kualitas tinggi agar tahan lama.
“Aku ada dua raket padel saat ini, dan terakhir sempat beli itu Rp 4,5 juta yang karbonnya lebih bagus, jadi bisa tahan lama,” ungkapnya.
Menurutnya, meskipun tersedia raket dengan harga ratusan ribu, kualitas yang lebih tinggi penting untuk menunjang performa latihan dan lebih tahan lama.
Ia juga menambahkan, harga raket padel bisa dua kali lipat dari harga raket tenis, terutama untuk seri profesional atau berbahan karbon ringan yang lebih kuat.
Di sisi lain, Rizky Rahman (24) yang baru mulai bermain padel sejak awal tahun 2025, mengaku sempat ragu saat pertama kali mencoba olahraga ini.
Namun setelah merasakan keseruannya, ia pun tertarik mendalami padel lebih jauh.
Saat baru memulai padel, laki-laki yang bekerja sebagai karyawan swasta itu memilih untuk menyewa raket terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli.
“Untuk raket aku enggak langsung beli, jadi aku sempat sewa buat memastikan kalau beneran mau mendalami olahraga ini atau enggak,” ujarnya.
Setelah dirinya jatuh cinta dan konsisten bermain padel, ia baru memutuskan untuk membeli raket padel sendiri.
“Aku merasa senang dengan padel, akhirnya berniat untuk beli raketnya. Sejauh ini baru punya satu raket dan harganya sekitar Rp 4,5 jutaan,” jelasnya.
Selain raket, ia juga menganggarkan dana rutin untuk sewa lapangan.
Rizky mengaku bermain padel dua sampai tiga kali seminggu, dengan biaya sewa per orang yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 100.000 per sekali pertemuan.
“Aku biasanya dalam seminggu bisa dua sampai tiga kali main padel dan harga sewa lapangan per orangnya bisa Rp 100 ribu ke atas sekali main,” katanya.
Dengan frekuensi tersebut, dalam sebulan ia bisa menghabiskan lebih dari Rp 1 juta, khusus untuk sewa lapangan.