Rahasia OKC Juara NBA Finals 2025 di Mata Sang MVP

Shai Gilgeous-Alexander menyebut keberhasilan Oklahoma City Thunder menjuarai NBA Finals 2025 sebagai awal dari sesuatu yang lebih besar bagi skuad muda mereka.
Pernyataan itu disampaikan sang bintang usai kemenangan 103-91 atas Indiana Pacers di gim ketujuh, Minggu (22/6/2025) malam waktu setempat atau Senin pagi WIB.
Kemenangan tersebut memastikan Thunder menutup seri final dengan skor 4-3 sekaligus meraih gelar juara NBA pertama sejak tim bermarkas di Oklahoma City pada 2008.
Gilgeous-Alexander menjadi sorotan utama berkat performa luar biasa sepanjang musim.
Pemain asal Kanada berusia 26 tahun itu mencatatkan pencapaian langka dengan menyabet tiga gelar individu sekaligus: MVP musim reguler, MVP Final NBA, dan pencetak poin terbanyak (scoring champion) musim ini.
Ia menjadi pemain keempat dalam sejarah NBA yang mampu meraih ketiga penghargaan tersebut dalam satu musim, mengikuti jejak legenda seperti Kareem Abdul-Jabbar, Michael Jordan, dan Shaquille O’Neal.
Namun bagi Gilgeous-Alexander, pencapaian kolektif bersama tim adalah hal yang paling berkesan.
“Ini awal luar biasa,” ujarnya kepada wartawan seusai pertandingan.
“Kami masih punya banyak ruang untuk berkembang. Itu bagian yang menyenangkan dari semuanya.”
“Banyak dari kami yang belum berada di masa puncak karier. Bahkan ada yang belum mendekatinya. Kami masih bisa berkembang secara individu maupun sebagai tim. Saya sangat antusias terhadap masa depan tim ini,” ujar Gilgeous-Alexander.
Rata-rata usia pemain Thunder saat ini adalah 25,6 tahun, menjadikan mereka tim termuda yang memenangi NBA Finals sejak 1977.
Kebersamaan skuad muda Thunder menjadi salah satu kunci sukses mereka mencatat rekor 68 kemenangan musim reguler—tertinggi dalam sejarah klub—sebelum merengkuh trofi juara.
YOUR 2025 @NBA CHAMPIONS ????#ThunderUp pic.twitter.com/e1PghAzHG9
— OKC THUNDER (@okcthunder) June 23, 2025
“Kebersamaan kami di dalam dan luar lapangan, bagaimana kami menikmati semuanya, membuat segalanya terasa lebih mudah,” kata Gilgeous-Alexander. “Rasanya seperti kami hanyalah anak-anak yang bermain basket."
"Sangat menyenangkan.”
Pelatih kepala Thunder, Mark Daigneault, yang juga masih berusia 40 tahun, menyoroti karakter anak asuhnya sepanjang musim.
“Mereka berperilaku seperti juara, mereka bersaing seperti juara,” ujar Daigneault.
“Mereka saling mendukung satu sama lain, sesuatu yang jarang ditemukan di level profesional. Saya sudah sering mengatakannya dan akan saya ulangi lagi: ini tim yang tidak biasa, dan sekarang mereka adalah juara.”