Kapan Malam 1 Suro 2025? Cek Kalender Jawa Juni 2025 dan Wetonnya

Malam 1 Suro menjadi momen penting dalam penanggalan Jawa yang hingga kini masih diperingati masyarakat, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Banyak yang bertanya, kapan malam 1 Suro 2025?
Berdasarkan penanggalan Jawa dan kalender Hijriah, malam 1 Suro 2025 jatuh pada Kamis malam, 26 Juni 2025, yang bertepatan dengan malam Jumat Kliwon.
Sementara itu, hari 1 Suro 1959 Je atau 1 Muharam 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.
Dalam sistem penanggalan Jawa, hari dimulai sejak matahari terbenam, sehingga malam Suro dimulai sejak Kamis petang.
Ini menjadikan Kamis malam, 26 Juni 2025 sebagai malam 1 Suro.
Kalender Jawa Juni 2025 dan Weton Malam 1 Suro
Berdasarkan kalender Jawa, Kamis Wage, 26 Juni 2025 adalah hari terakhir bulan Besar 1958 Za’, atau 30 Dzulhijjah 1446 H.
Esok harinya, yaitu Jumat Kliwon, 27 Juni 2025, merupakan awal bulan Suro 1959 Je atau 1 Muharam 1447 H.
Malam 1 Suro yang jatuh pada malam Jumat Kliwon kerap dianggap memiliki energi spiritual yang kuat dan penuh mistik oleh masyarakat Jawa.
Berikut ringkasan tanggal penting malam 1 Suro 2025:
- Kamis malam, 26 Juni 2025 (malam Jumat Kliwon): Malam 1 Suro
- Jumat, 27 Juni 2025: Hari 1 Suro 1959 Je / 1 Muharam 1447 H
- Sabtu, 28 Juni 2025: 2 Suro 1959 Je / 2 Muharam 1447 H
- Weton yang Perlu Diwaspadai pada Malam 1 Suro
Menurut Budayawan Solo, Tunjung W. Sutirto, dalam kepercayaan Jawa, terdapat beberapa weton yang dianggap memiliki energi spiritual sensitif saat malam 1 Suro.
Weton tersebut disebut sebagai “weton tulang wangi”, dan diyakini lebih rentan terhadap gangguan gaib.
Beberapa weton yang masuk dalam kategori ini antara lain:
- Senin Kliwon, Senin Wage, Senin Pahing
- Selasa Legi
- Rabu Kliwon, Rabu Pahing
- Kamis Wage
- Sabtu Wage, Sabtu Legi
- Minggu Pon, Minggu Kliwon
Bagi mereka yang lahir dengan weton-weton di atas, masyarakat Jawa menyarankan untuk tidak keluar rumah saat malam 1 Suro.
Mereka juga dianjurkan melakukan doa, zikir, atau tirakat demi menjaga keselamatan diri.
Tradisi dan Ritual Malam 1 Suro
Di berbagai daerah di Jawa, malam 1 Suro dirayakan dengan beragam tradisi dan ritual.
Di wilayah Surakarta, Keraton Kasunanan menggelar kirab pusaka dan tapa bisu, yakni prosesi membawa pusaka keraton secara hening dan tanpa bicara mengelilingi kompleks keraton.
Masyarakat umum biasanya melakukan kegiatan spiritual seperti:
- Lek-lekan (berjaga semalam suntuk)
- Istigasah
- Tirakat
- Puasa mutih
- Tidak mengonsumsi daging
Di daerah Madiun dan wilayah Mataraman sebelah timur, masyarakat membuat bubur tawar dan lele goreng hidup-hidup sebagai bentuk tolak bala.
Sementara itu, bubur jenang suran—bubur merah putih—disiapkan sebagai simbol harapan dan keberkahan hidup selama satu tahun ke depan.
Makna Modern Malam 1 Suro
Malam 1 Suro bukan hanya malam yang dipenuhi nuansa mistis, tetapi juga dimaknai sebagai waktu untuk introspeksi dan memulai hal baik.
Banyak warga kini merayakannya dengan bersedekah, berbuat kebaikan, dan refleksi diri.
Tunjung menyebut bahwa kepercayaan dan tradisi malam 1 Suro adalah bentuk tirakat kolektif masyarakat Jawa untuk menjaga harmoni antara manusia, alam, dan dimensi spiritual.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .