Pasang Busi Sendiri Jangan Asal, Perhatikan Tiga Hal Ini

Meski bisa melakukan penggantian busi sendiri tanpa harus ke bengkel, namun prosesnya tak bisa dilakukan secara asal-asalan.
Ada beberapa poin yang wajib diperhatikan ketika akan memasang busi baru pada kendaraan. Hal ini penting karena berkaitan langsung dengan fungsinya.
Menurut Diko Oktaviano, Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi NGK, pemasangan busi pada kendaraan wajib dilakukan dengan benar, yakni tidak terlalu kencang dan tidak boleh kendur.
"Apabila memasang busi terlalu kencang, dapat mengakibatkan ulir busi rusak, yang tentunya akan membuat busi sulit dilepas kembali," ucap Diko beberapa waktu lalu.
Ilustrasi busi motor.
Selain itu, lanjut Diko, bagian center electrode sampai terminal nut juga tidak luput dari risiko kerusakan bila tingkat pemasangan busi tidak tepat atau kendur. Kondisi tersebut akan memengaruhi fungsinya hingga performa mesin kendaraan.
Karena itu, sangat penting bagi pemilik kendaraan untuk memperhatikan torsi kekencangan saat akan melakukan pemasangan busi.
Diko menjelaskan, rekomendasi tingkat torsi kekencangan saat memasang busi ditentukan oleh tiga hal. Pertama, terkait tipenya, apakah busi menggunakan gasket atau tidak, ukuran diameter ulir busi, serta tipe kepala silinder mesin, apakah menggunakan cast iron atau aluminium.
Kedua, terkait penggunaan kunci busi dengan ukuran yang sesuai dengan spesifikasi mesin dan hexagonal busi.
"Hal ini perlu diperhatikan karena penggunaan ukuran kunci busi yang tidak sesuai dapat mengakibatkan kunci busi tersangkut, sehingga menggagalkan proses pemasangan atau pelepasan busi," ujarnya.
Ilustrasi busi mobil
Sementara yang ketiga adalah proses penggantiannya. Pemilik kendaraan wajib memastikan mesin dalam kondisi mati dan dibiarkan beberapa saat sebelum melepas atau memasang busi.
Tujuannya agar sifat logam pada busi maupun kepala silinder mesin sudah stabil, sehingga tidak memicu kerusakan pada kedua komponen tersebut