Durasi MPLS 2025/2026 Ditambah jadi 5 Hari, Kapan Dimulai?
Pemerintah menetapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 akan berlangsung selama lima hari, lebih lama dibanding tahun sebelumnya yang hanya tiga hari.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa kebijakan ini berlaku untuk seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
“Kami merencanakan MPLS tahun ini lima hari, berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya tiga hari,” kata Abdul Mu’ti di Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Jadwal MPLS 2025
MPLS akan dimulai secara serentak pada Senin, 14 Juli 2025, dan dijadwalkan berlangsung hingga pertengahan atau akhir Juli, tergantung kebijakan masing-masing sekolah.
“MPLS baru akan dimulai tanggal 14,” kata Abdul Mu’ti.
Setelah MPLS berakhir, kegiatan belajar mengajar di sekolah akan dimulai pada pekan ketiga bulan Juli.
Tujuan Kegiatan MPLS
MPLS dirancang untuk membantu murid baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah mereka. Selama kegiatan ini, siswa akan dikenalkan pada berbagai aspek sekolah seperti tata tertib, fasilitas, kurikulum, dan budaya belajar.
Program ini juga bertujuan membangun interaksi positif antara siswa baru dengan teman seangkatan, guru, serta staf sekolah, dalam suasana yang edukatif dan ramah.
Orang tua dan siswa diimbau mempersiapkan diri menjelang dimulainya MPLS. Persiapan tersebut mencakup kesiapan mental, perlengkapan sekolah, hingga memahami aturan dan jadwal kegiatan yang berlaku selama masa pengenalan.
Program Cek Kesehatan Gratis untuk Siswa
Pemerintah juga menjadwalkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang akan dimulai pada 1 Agustus 2025. Program ini akan menyasar siswa-siswi dari sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar Menengah dan Kementerian Agama.
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa saat MPLS berlangsung, sekolah akan mendata siswa-siswi untuk keperluan pelaksanaan program tersebut.
“Sambil nanti pendataan dan yang kita perkirakan (Cek Kesehatan Gratis) dapat dimulai pada Bulan Agustus. Tujuan dari program ini untuk mengetahui kondisi kesehatan siswa. Nah mereka yang tidak sehat tentu nanti akan ada tindak lanjut dengan puskesmas,” katanya.
