Siapa Yunus Nusi? Berikut Profil Komisaris Baru PT Angkasa Pura

Menteri BUMN Erick Thohir resmi mengangkat Yunus Nusi menjadi Komisaris PT Angkasa Pura Indonesia.
Keputusan tersebut tertuang dalam surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-197/MBU/07/2025 dan Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia Nomor KEP.DU.01/08.03.01/04/07/2025.
Pengangkatan Yunus Nusi menandai fase baru dalam perjalanan karier Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI itu.
Yunus Nusi menyampaikan rasa syukurnya karena diberi kepercayaan untuk memimpin perusahaan pelat merah yang bertugas mengelola sejumlah bandara utama di Indonesia.
“Alhamdulillah diberikan amanah. Insya Allah bisa bekerja dengan baik. Mohon dukungannya,” ujar Yunus seperti dikutip dari .
Lantas, siapakah Yunus Nusi? Berikut profil lengkapnya.
Profil Yunus Nusi sebelum jadi Komisaris Angkasa Pura
Yunus Nusi adalah pria kelahiran Gorontalo, Sulawesi Utara, pada 30 Januari 1970.
Dikutip dari Tribun, pada masa awal Reformasi, Yunus banyak terlibat dalam kepengurusan organisasi-organisasi olahraga di Kalimantan Timur.
Misalnya pada periode 2001 hingga 2009, ia diangkat sebagai Sekretaris Umum Taekwondo Indonesia wilayah Kalimantan Timur.
Pada masa yang bersinggungan, yakni 2006 hingga 2014, Yunus Nusi dipercaya untuk menjadi salah satu pengurus KONI Kalimantan Timur.
Jabatan terakhirnya sebelum terjun ke sepak bola adalah Sekretaris Bidang Pertandingan PB PON di Kalimantan Timur pada 2008.
Setahun setelahnya ia menduduki posisi Direktur Bisnis Persisam Samarinda hingga tahun 2014.
Yunus juga sempat dipercaya sebagai Ketua Asprov PSSI Kalimantan Timur, sebelum kemudian ditunjuk menjadi anggota Exco PSSI pada 2016.
Pada masa-masa setelahnya, karier Yunus Nusi semakin melejit.
Karier Yunus Nusi melejit di PSSI pusat
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah), Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali (kedua kiri), Sekjen PSSI Yunus Nusi (kedua kanan), Exco PSSI Arya Mahendra Sinulingga (kanan) dan Manajer Timnas Indonesia Sumardji (kiri) bertumpu tangan bersama usai memberikan keterangan pers terkait pemberhentian pelatih Shin Tae-yong (STY) di Jakarta, Senin (6/1/2024).
Pada 13 April 2023 Ratu Tisha Destria memutuskan untuk mundur dari kursi Sekjen PSSI.Yunus Nusi kemudian ditunjuk menjadi PLT Sekjen PSSI, dan akhirnya ditetapkan sebagai Sekjen PSSI melalui rapat komite eksekutif yang digelar pada 25 Mei 2021.
Pada awal tahun 2023, Yunus Nusi mengikuti pemilihan pengurus PSSI dalam acara Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangrila, Jakarta.
Hasilnya menetapkan Yunus Nusi sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 bersama Ratu Tisha Destria.
Namun, beberapa menit setelah ia terpilih, Yunus tiba-tiba memutuskan untuk mengundurkan diri.
Dalam laporan , Jumat (17/2/2025), Yunus mengatakan alasan pengundurannya adalah perasaan tidak pantas jika disandingkan dengan Zainudin Amali, Menpora RI saat itu.
Oleh sebab itu, lanjut Yunus, ia menyerahkan jabatan Wakil Ketua Umum PSSI 2023-2027 kepada Zainuddin Amali.
Komitmen Yunus Nusi sebagai Komisaris Angkasa Pura
Setelah terpilih sebagai Komisaris PT Angkasa Pura Indonesia, Yunus Nusi berkomitmen untuk membangun kolaborasi antara Angkasa Pura dan dunia sepak bola Indonesia.
Kolaborasi tersebut khususnya ditujukan untuk mendukung aktivitas tim nasional Indonesia dan klub-klub professional di Liga Indonesia.
“Kolaborasi kerja sama antara peningkatan prestasi sepak bola dengan posisi saya sekarang menjadi Komisaris PT Angkasa Pura Indonesia, saya sangat harapkan. Bahkan mimpi ini bisa terjadi,” katanya, dikutip , Kamis (10/7/2025).
Yunus menyoroti pentingnya pelayanan cepat dan efisien bagi klub-klub yang rutin melakoni laga tandang dengan menggunakan pesawat terbang.
Ia juga akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada negara-negara yang akan melangsungkan pertandingan internasional di Indonesia.
“Saat ini kami selalu ditunjuk oleh FIFA dan AFC untuk menggelar pertandingan internasional di Indonesia. Dengan saya sebagai Komisaris PT Angkasa Pura Indonesia, semoga ini mempermudah layanan kami kepada negara-negara peserta yang akan datang ke sini,” jelas Yunus.