Profil Johan Budi, Eks Jubir KPK yang Kini Jadi Komisaris Transjakarta

Johan Budi, Transjakarta, transjakarta, Jubir KPK, Johan Budi jadi komisaris Transjakarta, Profil Johan Budi, Eks Jubir KPK yang Kini Jadi Komisaris Transjakarta, Dari Wartawan ke KPK: Karier Awal Johan Budi, Menghadapi Teror Saat di KPK, Masuk Lingkar Istana hingga Jadi Anggota DPR, Menjadi Komisaris Transjakarta di Era Baru

Nama Johan Budi Sapto Pribowo kembali mencuat setelah resmi diangkat sebagai Komisaris PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Penunjukan tersebut diumumkan melalui akun resmi Instagram @pt_transjakarta pada Jumat (1/8/2025).

Dalam unggahan tersebut, manajemen Transjakarta menyambut kehadiran Johan Budi bersama dua tokoh lain dalam jajaran dewan komisaris yang baru.

“Selamat bertugas Bapak Johan Budi Sapto Pribowo, Bapak Zudan Arif Fakrulloh, dan Bapak Muhammad Ainul Yakin sebagai Komisaris Transjakarta. Selamat mengemban amanah baru. Terus hadirkan perubahan nyata demi transportasi publik yang lebih modern, aman, dan terjangkau,” tulis Transjakarta.

Penunjukan ini sekaligus menandai fase baru dalam karier panjang Johan Budi di berbagai institusi negara, media, hingga dunia politik.

Berikut ini profil Johan Budi dan jejak kariernya mulai dari sebagai jurnalis hingga menjadi komisaris.

Dari Wartawan ke KPK: Karier Awal Johan Budi

Jauh sebelum dikenal publik sebagai juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan mengawali kariernya sebagai jurnalis.

Ia sempat menjadi kolumnis di Harian Media Indonesia dan editor di Majalah Forum Keadilan.

Di Majalah Tempo, Johan memegang sejumlah posisi strategis, termasuk editor desk Politik dan editor desk Investigasi.

Selain jurnalistik, Johan juga pernah menjadi pengajar di Fakultas Komunikasi Massa Universitas Indonusa Esa Unggul pada 2004–2005.

Kariernya memasuki dunia antikorupsi saat ditunjuk sebagai Juru Bicara KPK pada 2006, posisi yang ia emban selama delapan tahun.

Pada 2014, ia naik menjadi Deputi Pencegahan, lalu ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Pimpinan KPK pada 2015 bersama Taufiequrachman Ruki dan Indriyanto Seno Adji.

Menghadapi Teror Saat di KPK

Selama aktif di KPK, Johan mengaku beberapa kali mengalami aksi teror dan intimidasi, termasuk kendaraan pribadinya yang dirusak hingga hampir menyebabkan kebakaran.

“Saya dulu pernah roda mobil saya itu dikendurin, terus ditabrak pernah itu naik mobil. Ditabrak dari samping,” kata Johan.

Teror tersebut diyakini berkaitan dengan tugasnya mengumumkan kasus korupsi yang melibatkan tokoh-tokoh penting.

Meski demikian, Johan menyatakan para pegawai KPK kala itu tidak pernah melaporkan secara resmi kejadian tersebut ke polisi.

Johan Budi, Transjakarta, transjakarta, Jubir KPK, Johan Budi jadi komisaris Transjakarta, Profil Johan Budi, Eks Jubir KPK yang Kini Jadi Komisaris Transjakarta, Dari Wartawan ke KPK: Karier Awal Johan Budi, Menghadapi Teror Saat di KPK, Masuk Lingkar Istana hingga Jadi Anggota DPR, Menjadi Komisaris Transjakarta di Era Baru

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Johan Budi.

Masuk Lingkar Istana hingga Jadi Anggota DPR

Setelah masa tugasnya di KPK, Johan ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi pada 2016.

Namun, menjelang Pemilu 2019, ia memutuskan mengundurkan diri dan maju sebagai calon anggota DPR dari PDI Perjuangan.

“Saya memutuskan untuk beralih dalam ladang pengabdian yang berbeda, yaitu melalui jalur politik,” ujar Johan, 17 Juli 2018.

Johan mencalonkan diri dari dapil Jawa Timur VII dan berhasil meraih 76.395 suara.

Ia dikenal menerapkan model kampanye sederhana tanpa politik uang.

Dalam pernyataannya, ia menyatakan menolak praktik amplop demi menjaga integritas.

“Saya tidak mau orang datang karena ada uang transport. Mau datang ya silakan, kalau enggak ya tidak apa-apa,” katanya.

Menjadi Komisaris Transjakarta di Era Baru

Kini, dengan latar belakang yang luas di sektor media, hukum, pemerintahan, dan politik, Johan Budi dipercaya menjadi Komisaris Transjakarta.

Peran ini mengemban tanggung jawab penting dalam mendukung pengelolaan transportasi publik ibu kota yang lebih transparan dan efisien.

Penunjukan ini juga memperkuat komitmen Transjakarta untuk menjadi layanan transportasi publik yang inklusif, aman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .