Dapur Makanan Bergizi Gratis di Pamekasan Ditolak Warga, Ini Alasannya

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang untuk membantu masyarakat kurang mampu di Desa Rek Kerrek, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengalami kendala serius.
Pembangunan dapur MBG yang telah dimulai di desa tersebut ditolak oleh warga setempat karena tidak melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengelolaannya.
Penolakan ini terjadi pada Jumat (18/7/2025), meski secara umum warga menyambut baik kehadiran program dapur umum gratis itu.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Rek Kerrek, Ach Roisul Akhyar, menjelaskan bahwa penolakan bukan karena keberadaan programnya, melainkan karena sistem pengelolaannya dinilai tidak transparan dan berasal dari luar desa.
"Adanya MBG justru baik. Tapi kami menolak karena yang mengelola adalah orang luar desa," kata Roisul saat ditemui wartawan.
Warga Tidak Dilibatkan, Kades Tidak Diberi Pemberitahuan
Menurut Roisul, bangunan dapur MBG mulai dibangun tanpa adanya pemberitahuan resmi kepada kepala desa setempat. Lebih dari itu, masyarakat Desa Rek Kerrek tidak dilibatkan sama sekali dalam proses pengelolaan maupun pelaksanaan program.
"Pengelolanya dari kecamatan lain. Selain masyarakat, tidak ada yang dilibatkan dan juga tidak ada pemberitahuan kepada kepala desa," ungkapnya.
Akibat penolakan tersebut, proses pembangunan dapur MBG hingga kini belum selesai seratus persen. Bahkan, sempat dilakukan survei oleh tim terkait yang kemudian menyatakan bahwa bangunan dapur tersebut tidak sesuai dengan ketentuan teknis dapur MBG.
"Beberapa hari lalu tempat itu disurvei. Tapi hasilnya dikatakan tidak sesuai ketentuan dapur MBG," ujar Roisul.
Harapan Warga, Dilibatkan sebagai Pekerja
Tokoh masyarakat setempat menyampaikan bahwa warga sebenarnya siap mendukung pelaksanaan program sosial ini, asalkan ada keterbukaan dan pemberdayaan warga lokal.
Menurutnya, warga desa seharusnya dilibatkan dalam pengelolaan dapur tersebut, setidaknya sebagai tenaga kerja atau pengelola lapangan.
Saat dikonfirmasi mengenai masalah ini, salah satu penanggung jawab dapur MBG di Desa Rek Kerrek, Rm Ilzamuddin, enggan memberikan keterangan dan menyarankan untuk menghubungi pihak lain.
"Silakan hubungi Mas Welli saja, Mas," singkat Ilzamuddin.
Sementara itu, Welli, yang disebut sebagai bagian dari tim pengelola, juga belum bisa memberikan tanggapan lebih lanjut.
"Saya belum bisa berkomentar, khawatir salah dalam penyampaian," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul