Anak Batuk Pilek, Kapan Harus Dibawa ke Dokter?

Batuk pilek, bapil, anak-anak, dokter spesialis anak, Batuk Pilek, batuk pilek, batuk pilek pada anak, kapan anak bapil harus ke dokter, kapan anak batuk pilek harus dibawa ke dokter, cara mencegah anak batuk pilek, Anak Batuk Pilek, Kapan Harus Dibawa ke Dokter?, Tanda-tanda anak harus segera ke dokter saat batuk pilek, Kapan boleh diberi obat?, Cuci hidung bisa bantu ringankan gejala, Cara Mencegah anak tertular batuk pilek

Batuk pilek atau yang sering disingkat bapil, adalah kondisi yang umum terjadi, terutama pada anak usia di bawah lima tahun.

Bahkan, menurut penjelasan dokter, kondisi ini bisa dialami anak sebanyak 6-10 kali dalam setahun. Namun, kapan sebaiknya orangtua membawa anak ke dokter?

"Common cold itu adalah infeksi yang paling sering terjadi di anak-anak, khususnya di bawah lima tahun. Bisa terjadi sepanjang tahun, bisa berulang, dan satu periode itu bisa berlangsung sampai 14 hari," jelas dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, dokter spesialis anak, dalam acara peluncuran OB Combi Anak Batuk Pilek, di Hotel Mulia, Jakarta, pada Selasa (29/7/2025).

Ia menambahkan, sebagian besar kasus batuk pilek disebabkan oleh infeksi virus dan tidak memerlukan antibiotik.

Meski begitu, bukan berarti orangtua bisa selalu menyepelekan gejala ini. Ada sejumlah tanda penting yang menunjukkan kapan anak perlu segera dibawa ke dokter.

Tanda-tanda anak harus segera ke dokter saat batuk pilek

Menurut dr. Kanya, orangtua harus waspada ketika batuk pilek anak mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Kapan harus ke dokter adalah bila sudah ada tanda kegawatan atau paling utama adalah bila sudah mengganggu aktivitasnya anak. Jadi mengganggu tidur, makan, menimbulkan anaknya jadi tidak nyaman saat tidur, atau dehidrasi karena tidak mau makan minum" jelasnya.

Jika keluhan tersebut tidak juga membaik meskipun sudah diberikan obat-obatan yang sesuai, maka ini adalah saat yang tepat untuk mengonsultasikannya ke tenaga medis.

Tanda kegawatan lain yang perlu diperhatikan adalah sesak napas, anak tampak lemas, atau demam tinggi yang tak kunjung turun. 

"Begitu ada kegawatan, seperti sesak misalnya, anak jadi lemes, dehidrasi karena kekurangan asupan makan dan minuman, segera dibawa ke dokter," katanya.

Kapan boleh diberi obat?

Dr. Kanya menjelaskan, jika gejala batuk pilek belum terlalu menganggu, orangtua bisa melakukan perawatan di rumah terlebih dahulu.

"Kalau keluhannya tidak sampai mengganggu aktivitas, tidur, atau makan, bisa diberi tambahan seperti cuci hidung, kecukupan cairan, dan menaikkan nutrisi," ucapnya.

Namun, jika sudah ada tanda-tanda seperti hidung mampet, tidur gelisah, atau anak tampak tidak nyaman, maka pemberian obat yang melegakan gejala boleh dilakukan.

"Begitu keluhannya mengganggu, boleh dibantu untuk memberikan obat-obatan yang sesuai gejala untuk meringankan," tambahnya.

Cuci hidung bisa bantu ringankan gejala

Salah satu metode yang kini banyak dibicarakan adalah cuci hidung, dan menurut dr. Kanya, ini memang terbukti efektif.

"Sudah ada penelitiannya dan terbukti efektif. Kita menggunakan cairan infus, yaitu NaCl, untuk mencuci lendir-lendir, virus yang nempel. Anak jadi lebih lega, virus kebuang, dan proses penyembuhan bisa lebih cepat," ungkapnya.

Namun, ia menegaskan bahwa teknik ini harus dilakukan dengan benar dan sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter.

Cara Mencegah anak tertular batuk pilek

Agar anak tidak mudah tertular batuk pilek, peran orangtua sangat penting. Makan, tidur, dan imuniasasi adalah fondasi utama. 

Dr. Kanya menggambarkan bahwa membangun daya tahan tubuh anak seperti membangun rumah.

"Fondasinya dari nutrisi, dinding-dindingnya dari jam tidur dan aktivitas, atapnya dari imunisasi. Semuanya harus holistik," tegasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya mengajarkan gaya hidup bersih sejak dini. 

"Sering cuci tangan, kalau habis batuk atau bersin, ajarkan anak menutup mulutnya. Itu harus dibiasakan dari rumah," katanya.

Jadi, meskipun batuk pilek adalah penyakit ringan dan umum, orangtua tetap perlu waspada.

Mengenali tanda-tanda awal kapan anak perlu ke dokter, serta memastikan anak mendapatkann perawatan dan nutrisi yang tepat, adalah kunci agar anak lekas sembuh dan tetap sehat.