Gerai Hijau Kopi Kenangan Pertama di Alam Sutera, Apa yang Beda?

Kopi Kenangan membuka gerai ramah lingkungan pertama di Alam Sutera, Tangerang, Banten pada Juni 2025. Pembukaan gerai tersebut menyusul inisiatif Kenangan Sustainability Journey yang diluncurkan pada dua tahun silam.
Gerai Kopi Kenangan Alam Sutera ini dirancang khusus dengan mempertimbangkan efisiensi energi, penggunaan bahan ramah lingkungan, serta pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
"Kami menyadari 60 persen konsumen generasi muda usia 18-35 tahun, generasi Z dan milenial, bersedia bayar lebih untuk produk ramah lingkungan," kata Head of Legal & Corporate Affairs Kenangan Brands, Inneke Lestari, dalam konferensi pers di gerai Kopi Kenangan Alam Sutera, Kamis (31/7/2025).
Data tersebut merujuk pada survei FirstInsight dan Deloitte pada 2025. Inne melanjutkan, perubahan mindset pada konsumen muda, mendorong Kopi Kenangan mengusung konsep ramah lingkungan.
"Jadi kami bukan cuma brand kekinian, tapi juga brand yang terus menjaga lingkungan," sambung dia.
Kopi Kenangan membuka gerai ramah lingkungan pertamanya di Alam Sutera, Tangerang, Banten pada Juni 2025, menyusul inisiatif Kenangan Sustainability Journey yang diluncurkan pada dua tahun silam.
Dorongan lain datang dari krisis lingkungan di sektor makanan dan minuman (FnB), khususnya kedai kopi.Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023, sedikitnya, sampah kemasan kopi sekali pakai mencapai 1,2 juta ton per tahun.
Secara menyeluruh, industri makanan dan minuman di Indonesia menyumbang sekitar 26 persen emisi gas rumah kaca (GMK) global yang ditumbulkan dari hulu ke hilir.
"Ini menunjukkan konsekuensi bahwa sektor FnB, khususnya kopi, tidak hanya menyentuh rasa dan gaya hidup, tetapi juga menyentuh sisi sampah," ujar dia.
Terakhir, dorongan regulasi pemerintah untuk meluncurkan bisnis rendah karbon, termasuk ekonomi sirkuler, juga mendorong jaringan kedai kopi lokal ini untuk berbisnis ramah lingkungan.
Inne menuturkan, regulasi bisnis rendah karbon menjadi payung utama rencana ekonomi sirkular selama 2025 hingga 2045 mendatang.
"Ini bukan cuma inovasi, tetapi juga berkontribusi menjadi bagian dari transformasi ekonomi hijau nasional," tuturnya.
Nantinya, Kopi Kenangan akan menerapkan konsep hijau di gerai-gerai lain yang sudah buka lebih dulu.
Daur ulang sampah di Kopi Kenangan
Kopi Kenangan membuka gerai ramah lingkungan pertamanya di Alam Sutera, Tangerang, Banten pada Juni 2025, menyusul inisiatif Kenangan Sustainability Journey yang diluncurkan pada dua tahun silam.
Bekerja sama dengan vendor, gerai kopi lokal sejak 2017 ini mengumpulkan sampah-sampah yang dihasilkan, lalu mengolahnya menjadi bentuk baru."Tahun ini, kami mulai melakukan pengembangan sampah organik dan non-organik. Sampah organik contohnya ampas kopi dan sampah anorganik dari kemasan plastik dan tas spunbond," ujar Inne.
Setiap sampah menurut jenisnya akan didaur ulang dan ada yang diberikan cuma-cuma kepada pelanggan.
Salah satunya adalah sampah ampas kopi yang didaur ulang menjadi pakan ternak dan kompos.
Di salah satu sudut ramah lingkungan Kopi Kenangan Alam Sutera, pelanggan bisa mengambil kantong pupuk organik secara gratis.
Sementara itu, sampah anorganik, seperti gelas kopi plastik dan kemasan susu, didaur ulang menjadi cacahan untuk boks tisu, gantungan kunci, tatakan gelas.
Untuk mengumpulkan sampah-sampah anorganik ini, Kopi Kenangan mengajak pelanggan menaruh bekas gelas kopi plastik ke tempat terpisah dengan kondisi kosong, tanpa sisa cairan kopi.
Kotak sampah gelas plastik ini sudah tersedia di 10 gerai Kopi Kenangan yang tersebar di Jakarta dan Tangerang dan berhasil mengumpulkan 2,3 ton gelas plastik selama 2023-2025.
Adapun secara menyeluruh, inisiatif hijau di gerai Kopi Kenangan Alam Sutera ini diestimasikan mengalokasikan lebih dari 9,6 ton sampah yang terdiri dari 8,640 kilogram.
Jumlah tersebut meliputi sampah organik dan 960 kilogram sampah anorganik dari TPA dalam satu tahun. Setara dengan satu truk pengangkut sampah penuh.
"Ke depannya hasil sampah yang bisa didaur ulang akan naik sampai dengan di atas 70 persen. Harapannya, sampah mulai berkurang dan kemudian kemasan yang akan kami gunakan akan bersertifikat biodegradable atau reuseable," kata Anne.
Fitur baru di gerai hijau Kopi Kenangan
Kopi Kenangan membuka gerai ramah lingkungan pertamanya di Alam Sutera, Tangerang, Banten pada Juni 2025, menyusul inisiatif Kenangan Sustainability Journey yang diluncurkan pada dua tahun silam.
Konsep baru, fitur baru. Kopi Kenangan menyediakan sejumlah fasilitas yang belum pernah ada di gerai-gerai sebelumnya.Fasilitas ini berfokus pada indikator konsep hijau yang digunakan Kopi Kenangan, antara lain pengurangan sampah, penghematan energi, pengelolaan air, bahan baku berkelanjutan, dan kemasan ramah lingkungan.
Misalnya, sejumlah furniture yang terbuat setengah ton plastik yang didaur ulang, terdiri dari 18 bangku indoor masing-masing terbuat dari 25 kilogram sampah plastik, serta enam bangku outdoor masing-masing terbuat dari tujuh Kg sampah plastik.
Selanjutnya, empat lampu di gerai hijau Kopi Kenangan Alam Sutera yang masing-masing terbuat dari 7,2 kilogram sampah plastik.
"70 persen pencahayaan gerai Kopi Kenangan ini juga alami dan penggunaan paving block yang meningkatkan hingga 10 persen resapan air hujan," ujar Inne.
Di area luar gerai kopi yang buka selama 24 jam ini, terdapat 73 persen ruang terbuka hijau dengan tanaman khusus untuk menyerap asap rokok.
Pengurangan energi juga dapat dilihat dari penggunaan peralatan hemat energi, lampu LED serta sensor gerak, serta pengaturan suhu AC yang efisien.
Selain itu, salah satu penyumbang pemakaian energi terbanyak di gerai, yakni mesin kopi, dimatikan pada saat aktivitas toko sedang sepi.
"Dengan cara ini, dalam satu tahun gerai Kopi Kenangan Alam Sutera berhasil menghemat listrik sebesar 30.513 kWh, setara dengan penurunan emisi sebesar 26 ton CO2 per tahun atau kurang lebih sama sama dengan jarak tempuh mobil pulang pergi dari Jakarta ke Bali sebanyak lima kali," ungkap Inne.