Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan, Penumpang KRL Justru Bikin Pramono Anung Pusing

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menanggapi keluhan masyarakat terkait sulitnya akses di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat.
Keluhan ini muncul setelah PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meninggikan pagar pedestrian dari 1 meter menjadi 1,7 meter. Peninggian pagar setinggi 70 meter ini dilakukan untuk mencegah penumpang KRL melompati pagar.
"Karena bagi warga yang akan naik transportasi umum di sana, terutama untuk KAI-nya ya, itu jalannya kan kejauhan," ujar Pramono, Kamis (14/8).
Menurut Pramono, meskipun pagar sudah ditinggikan, masalah utama belum teratasi karena pintu masuk stasiun terlalu jauh dari titik akses utama, sehingga warga tetap nekat melompat.
Ia menyatakan akan mempertimbangkan usulan dari anggota DPRD DKI Jakarta, Francine Widjojo, untuk membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) guna mempermudah akses.
Namun, sebagai solusi jangka pendek, Pramono berencana untuk memperbanyak pintu masuk stasiun. Pihak KAI berharap peninggian pagar ini dapat meningkatkan keselamatan dan ketertiban di area stasiun.
"Jadi usulan untuk mempermudah termasuk memberikan JPO itu kami pertimbangkan. Tapi dalam waktu dekat, pintunya yang diperbanyak," katanya.