Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Ditinggikan Jadi 1,7 M, Cegah Penumpang Main Asal Lompat

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Ditinggikan Jadi 1,7 M, Cegah Penumpang Main Asal Lompat

Pengelola Stasiun Cikini Jakarta Pusat (Jakpus) meninggikan pagar pedestrian keliling stasiun untuk mencegah aksi penumpang kereta rel listrik (KRL) yang kerap melompati pagar

"Sebelumnya (tinggi pagar) satu meter, sesudah (ditinggikan) menjadi 1,7 meter," kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko saat dihubungi di Jakarta, Senin (11/8).

Menurut dia, pekerjaan peninggian pagar pedestrian dilakukan sejak Sabtu (9/8) lalu. Dia berharap langkah ini dapat mengurangi pelanggaran akses keluar-masuk yang tidak semestinya dan meningkatkan keselamatan serta ketertiban di lingkungan stasiun.

“Kami mengimbau kepada seluruh pengguna KRL untuk senantiasa mematuhi aturan yang berlaku, menggunakan akses resmi yang telah disediakan, dan mengutamakan keselamatan bersama," tuturnya.

Petugas meninggikan pagar pedestrian Stasiun Cikini, Jakarta pada Sabtu (9/8/2025). PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meninggikan pagar tersebut untuk mencegah penumpang kereta rel listrik (KRL) kembali melompati pagar tersebut. ANTARA/HO-PT KAI Daop 1 Jakarta.

Ixfan menambahkan pemasangan pagar pembatas di area pedestrian Stasiun Cikini juga bertujuan untuk mencegah pengendara maupun pedagang kaki lima mangkal di area stasiun.

“Jika area ini dibiarkan terbuka, akan berdampak pada terganggunya arus lalu lintas dan potensi risiko keselamatan, baik bagi pengguna jalan maupun penumpang kereta rel listrik (KRL),” tandasnya.

Sebelumnya, marak perilaku tidak tertib sebagian penumpang kereta rel listrik (KRL) yang melompati pagar pembatas stasiun Ciikini. Dilansir Antara, volume pengguna KRL di Stasiun Cikini mencapai 25.000–30.000 orang per hari pada hari kerja (Senin–Jumat), dan 11.000–15.000 orang per hari pada akhir pekan (Sabtu–Minggu).