DPRD Kritik Pagar Tinggi dan Jalan Sempit di Stasiun Cikini Jakarta Beri Kesan Tidak Ramah Pejalan Kaki

DPRD Kritik Pagar Tinggi dan Jalan Sempit di Stasiun Cikini Jakarta Beri Kesan Tidak Ramah Pejalan Kaki

PT Kereta Api Indonesia (KAI) meninggikan pagar pembatas di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat menyusul maraknya pengguna KRL yang melompati pagar, meski disediakan akses resmi. Adapun peninggian pagar sudah dimulai sejak Sabtu (9/8) lalu.

Manyikapi hal itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino mengatakan, peninggian pagar tersebut menimbulkan kesan tidak ramah terhadap akses pejalan kaki. Bahkan, jalan untuk pejalan kaki juga terlihat sempit.

Karena itu, Wibi mendorong Pemprov DKI berkoordinasi dengan KAI untuk menambah pintu masuk Stasiun Cikini.

Bahkan, politisi Partai NasDem itu juga mengusulan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) atau underpass.

JPO atau underpass dimaksud tentunya terintegrasi dengan akses masyarakat pengguna kereta api di Stasiun Cikini.

"Memperbaiki desain agar tetap aman sekaligus estetik," kata Wibi dalam keterangannya, Kamis (14/8).

Menurut dia, keselamatan warga sangat penting. Jaminan kelayakan akses publik harus dijamin.

Ia juga menilai kebijakan meninggikan pagar pembatas dinilai sekadar solusi tambal sulam. Terlebih, setiap akses transportasi publik harus mengedepankan prinsip ramah pejalan kaki.

Meskipun hal itu dilakukan untuk menutup celah atau menghalau perilaku lompat pagar.

"Itu hanya solusi tambal sulam," pungkas politikus NasDem itu. (Asp)