Berpulangnya Brent Hinds dan Warisan Keindahan Cadas Khas Mastodon

Pada 20 Agustus 2025, dunia musik metal kehilangan salah satu figur paling berpengaruh ketika Brent Hinds, gitaris dan salah satu pendiri Mastodon, meninggal dunia akibat kecelakaan motor di Atlanta.
Kabar ini menjadi pukulan berat, tidak hanya bagi para penggemar, tetapi juga bagi rekan-rekan satu band yang telah berjalan bersamanya selama lebih dari dua dekade.
Hinds dikenal bukan hanya sebagai gitaris, tetapi juga sebagai sosok kreatif yang banyak memberi warna pada identitas musik Mastodon.
Dikutip dari berbagai sumber, sejak dibentuk pada 2000, Mastodon berkembang menjadi salah satu band metal paling unik di era modern.
Hinds, bersama Troy Sanders, Bill Kelliher, dan Brann Dailor, membangun reputasi dengan album-album monumental seperti Remission, Leviathan, hingga Emperor of Sand.
Gaya bermain gitar Hinds sangat khas—terinspirasi dari teknik banjo dengan permainan finger-picking cepat—sehingga menghasilkan riff yang kompleks, melodis, sekaligus penuh tenaga.
Keunikan Mastodon terletak pada keberanian mereka bereksperimen. Musik mereka sering ditempatkan di persimpangan berbagai genre: progressive metal, sludge, stoner, hingga sentuhan ambient dan jazz. Hasilnya adalah karya yang bukan hanya keras dan berat, tetapi juga atmosferik dan emosional.
Lirik mereka pun seringkali berkonsep luas—Leviathan misalnya, terinspirasi dari novel klasik Moby-Dick, sementara Crack the Skye membahas tema perjalanan spiritual dan transendental.
Mastodon berhasil menyajikan musik metal yang penuh narasi dan imajinasi, membuat pendengarnya tidak sekadar headbanging, tetapi juga larut dalam alur cerita dan suasana yang mereka ciptakan.
Hal lain yang membuat Mastodon berbeda adalah pembagian vokal di antara para personelnya. Hinds, Sanders, dan Dailor sering berbagi peran vokal, menghadirkan tekstur suara yang variatif dan kaya. Ditambah aransemen tiga gitar yang kompleks, Mastodon menawarkan pengalaman mendengarkan yang jauh lebih berlapis dibanding band metal kebanyakan.
Kini, dengan kepergian Brent Hinds, Mastodon memasuki babak baru dalam perjalanan mereka. Namun warisan musik yang ia tinggalkan akan terus hidup.
Album terakhir yang ia rekam bersama band, Hushed and Grim, telah menjadi simbol refleksi, kehilangan, dan keindahan di tengah kegelapan. Musik Mastodon pantas terus didengar, bukan hanya karena keahlian teknis mereka, tetapi juga karena kedalaman emosional yang jarang ditemui dalam genre metal. Di balik dentuman riff yang berat, ada ruang untuk merenung, merasakan, dan menemukan makna baru.
Mastodon adalah bukti bahwa musik metal bisa menjadi jembatan antara kekuatan, keindahan, dan keabadian—warisan yang akan selalu diingat dari Brent Hinds. (Far)