Hati-Hati! 3 Alat Masak Sehari-Hari Ini Bisa Picu Kanker Tanpa Disadari

Ilustrasi teflon
Ilustrasi teflon

Memasak sudah jadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Dari menyiapkan sarapan cepat hingga makan malam hangat untuk keluarga, dapur selalu jadi pusat aktivitas. Nah, biasanya kita fokus memilih bahan makanan yang segar dan sehat. Tapi, pernahkah kamu berpikir kalau alat masak yang kamu gunakan juga bisa memengaruhi kesehatan?

Ternyata, tidak semua peralatan dapur aman untuk dipakai, apalagi jika digunakan terus-menerus dalam jangka panjang. Beberapa jenis justru bisa melepaskan zat berbahaya saat terkena panas dan perlahan masuk ke tubuh kita. Dampaknya? Bisa serius mulai dari gangguan hormon, kerusakan sel, sampai meningkatkan risiko kanker.

Hal ini diingatkan oleh seorang spesialis kanker dari India, Dr. Tarang Krishna. Dalam wawancaranya yang ia bagikan di Instagram pada 19 Agustus, Dr. Krishna menyebut ada tiga jenis peralatan dapur yang sebaiknya dihindari jika ingin keluarga tetap sehat.

1. Peralatan Aluminium

Aluminium memang praktis dan murah, makanya sering jadi pilihan mulai dari panci, wajan, sampai aluminium foil. Tapi, hati-hati. Menurut penelitian, saat kita memasak dengan peralatan berbahan aluminium, sekitar 1–2 mg logam ini bisa larut ke dalam makanan.

Kalau sesekali mungkin tidak terasa. Tapi kalau dipakai setiap hari, logam ini bisa menumpuk di tubuh dan meningkatkan kadar racun. Akibatnya, sel-sel tubuh bisa mengalami perubahan yang memicu pertumbuhan sel kanker.

“Singkirkan peralatan aluminium dari dapur kalian,” pesan Dr. Krishna dikutip dari laman Hindustime.

2. Wajan Anti-Lengket (Teflon)

Siapa sih yang tidak suka wajan anti-lengket? Masak jadi gampang, telor tidak lengket, dan cuci pun praktis. Tapi ternyata, di balik kepraktisannya, ada risiko yang jarang kita sadari.

Dr. Krishna menegaskan bahwa wajan berlapis Teflon bisa berbahaya kalau digunakan dengan cara yang salah. Salah satunya adalah menggosoknya dengan scrubber baja atau kawat kasar. Ketika lapisan Teflon terkelupas, serpihannya bisa ikut masuk ke makanan.

Lebih parah lagi, saat dipanaskan pada suhu tinggi, Teflon yang rusak bisa mengeluarkan uap beracun. Uap ini bisa menyebabkan kondisi bernama polymer fume fever atau lebih dikenal sebagai “Teflon flu”. Gejalanya mirip flu biasa: demam, sakit kepala, hingga menggigil.

Jadi, meskipun terlihat praktis, jangan sampai kita malah menggoreng racun di dapur sendiri.

3. Peralatan Plastik

Peralatan plastik sering dianggap solusi cepat murah, ringan, dan tidak mudah pecah. Tapi menurut Dr. Krishna, ini juga berbahaya, apalagi plastik berwarna hitam.

Kenapa? Karena plastik tertentu mengandung bahan kimia berbahaya bernama flame retardants, zat yang ditambahkan agar plastik lebih tahan panas. Saat terkena suhu tinggi, zat ini bisa larut ke makanan.

Efeknya tidak main-main: mulai dari mengganggu sistem hormon, merusak sistem reproduksi, sampai mengacaukan fungsi saraf dan tentu saja, risiko kanker juga meningkat.

“Buang peralatan plastik dari dapur kalian,” tegas dia.

Jadi, Peralatan Apa yang Aman?

Tenang, bukan berarti kita tidak bisa memasak dengan aman. Menurut Dr. Krishna, solusinya sederhana: kembali ke peralatan tradisional yang sudah dipakai sejak dulu.

Ia merekomendasikan peralatan dari kuningan, besi tuang (cast iron), atau wajan besi. Jenis-jenis ini bukan hanya tahan lama, tapi juga jauh lebih aman untuk kesehatan.

“Semakin kita mengejar gaya hidup modern, semakin banyak masalah yang muncul. Kembalilah ke dasar, gunakan cara tradisional,” jelas Dr. Krishna.

Jadi, mulai sekarang coba cek ulang dapurmu. Apakah masih banyak peralatan aluminium, Teflon yang sudah terkelupas, atau wadah plastik yang sering dipakai untuk masak? Kalau iya, mungkin sudah waktunya beralih ke peralatan yang lebih aman.

Ingat, menjaga kesehatan tidak hanya soal apa yang kita makan, tapi juga bagaimana kita memasaknya. Dengan memilih peralatan dapur yang tepat, kita bisa melindungi keluarga dari risiko penyakit berbahaya di masa depan.