Anak Marah-Marah Saat Ngerjain PR? Ini Penyebabnya dan Cara Membantu Mereka

Ilustrasi anak belajar, Mengapa Anak Mudah Marah Saat Mengerjakan PR?, Faktor Penyebab Anak Marah-Marah Saat PR, Bagaimana Orang Tua Sebaiknya Merespons?, Tips Praktis Agar Anak Tidak Mudah Emosi Saat PR
Ilustrasi anak belajar

Pernah nggak, anak tiba-tiba marah-marah saat mengerjakan pekerjaan rumah (PR)? Padahal, orang tua sudah menyediakan tempat belajar yang nyaman. Namun, alih-alih tenang, anak malah kesal, membanting pensil, atau bahkan menangis. Situasi ini tentu bikin orang tua bingung harus dimarahi, didiamkan, atau ditenangkan?

Ternyata, menurut psikolog anak, perilaku tersebut bukan sekadar nggak mau belajar, tapi ada alasan psikologis yang lebih dalam. Mari kita kupas lebih jauh.

Mengapa Anak Mudah Marah Saat Mengerjakan PR?

Psikolog anak asal Amerika Serikat, Dr. Laura Markham, penulis buku Peaceful Parent, Happy Kids, menjelaskan bahwa kemarahan anak saat belajar biasanya muncul karena rasa frustrasi.

“Anak-anak sering kali marah ketika merasa tugasnya terlalu sulit, atau mereka takut mengecewakan orang tua. Kemarahan adalah cara mereka meluapkan perasaan yang belum bisa diungkapkan dengan kata-kata,” kata dia.

Artinya, PR bukan hanya soal akademik, tetapi juga berkaitan dengan emosi, rasa percaya diri, dan tekanan. Anak yang merasa tidak mampu akan lebih mudah frustrasi dan mengekspresikannya lewat marah.

Faktor Penyebab Anak Marah-Marah Saat PR

  1. Tugas Terlalu Sulit
    Anak merasa kewalahan ketika soal lebih sulit dibanding kemampuan mereka.
  2. Kurangnya Konsentrasi
    Setelah seharian sekolah, anak bisa lelah dan sulit fokus.
  3. Tekanan dari Orang Tua
    Niat orang tua membantu, tapi kalau terlalu sering mengkritik malah bikin anak stres.
  4. Perbandingan dengan Teman
    Anak yang mendengar “temanmu bisa kok” bisa merasa minder lalu marah.
  5. Emosi yang Belum Terkontrol
    Anak belum punya keterampilan mengatur emosi sebaik orang dewasa, jadi marah jadi jalan keluarnya.

Bagaimana Orang Tua Sebaiknya Merespons?

Menurut Dr. Laura Markham, kunci utama adalah koneksi emosional.

“Ketika anak marah karena PR, orang tua jangan langsung memaksanya duduk diam. Validasi dulu emosinya, beri pelukan, lalu bantu dia merasa lebih aman,” kata dia menyarankan.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Tenangkan dulu, baru belajar
    Jika anak marah, berhenti sejenak. Ajak tarik napas atau jalan sebentar.
  • Validasi perasaan anak
    Katakan, “Mama tahu kamu kesal karena PR ini susah, nggak apa-apa.”
  • Beri dukungan, bukan tekanan
    Daripada berkata “ayo kerjain cepat!”, lebih baik “mau Mama bantu bagian mana dulu?”.
  • Bagi PR jadi kecil-kecil
    Pecah tugas jadi langkah lebih sederhana agar anak merasa mampu menyelesaikan.
  • Bangun rutinitas belajar santai
    Tentukan jadwal PR yang jelas, tapi dengan jeda istirahat supaya tidak melelahkan.

Tips Praktis Agar Anak Tidak Mudah Emosi Saat PR

  1. Buat suasana belajar menyenangkan (misalnya dengan musik tenang).
  2. Gunakan permainan atau cerita untuk menjelaskan soal sulit.
  3. Puji usaha anak, bukan hanya hasil akhirnya.
  4. Ajarkan anak teknik relaksasi sederhana, seperti menarik napas dalam.
  5. Jadilah pendengar yang sabar, bukan “guru pengawas” di rumah.