Transformasi Gaya Parenting Anak dari 1990 hingga 2020 Menurut Psikolog

parenting, pola asuh anak, gaya parenting, transformasi pola asuh dari tahun 1990 sampai 2020, perbedaan pola asuh di berbagai generasi, gaya parenting anak, Transformasi Gaya Parenting Anak dari 1990 hingga 2020 Menurut Psikolog

Psikolog klinis Ratih Ibrahim, M.M. menjelaskan, gaya parenting dari tahun 1990-an hingga 2020-an mengalami pergeseran yang cukup mencolok, meski ada hal-hal mendasar yang tetap sama.

Menurut Ratih, setiap era memiliki ciri khas tersendiri. Dari pola asuh otoriter yang perlahan ditinggalkan, menuju gaya yang lebih hangat, hingga semakin responsif. 

Lantas, bagaimana transformasi parenting dari era 1990 hingga 2020? Simak penjelasan berikut ini.

Transformasi pola asuh anak dari 1990 hingga 2020

Pola asuh di era 1990-an: Dari otoriter menuju berorientasi anak

parenting, pola asuh anak, gaya parenting, transformasi pola asuh dari tahun 1990 sampai 2020, perbedaan pola asuh di berbagai generasi, gaya parenting anak, Transformasi Gaya Parenting Anak dari 1990 hingga 2020 Menurut Psikolog

Psikolog Klinis Ratih Ibrahim, M.M dalam acara peluncuran kemasan baru Cussons Baby di Ganara Art Space Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).

Pada tahun sebelum 1990-an, pola asuh keluarga di Indonesia masih kental dengan nuansa otoriter. 

Anak sering kali diminta patuh tanpa banyak bertanya. Namun, generasi ibu pada era 90-an mulai mengalami pergeseran.

“Ibu generasi 90-an itu pola asuhnya bergeser dari gaya otoriter jadi lebih berorientasi pada anak. Di sini terlihat kalau keterlibatan orangtua semakin intens,” kata Ratih dalam acara Cussons Baby Peluncuran Kemasan Baru di Ganara Art Space Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).

Pada masa itu, banyak orangtua merasa bertanggung jawab penuh terhadap masa depan anak. 

Mereka rajin menemani proses belajar, mengatur jadwal kegiatan, dan bahkan menentukan arah cita-cita.

“Di era ini, keberhasilan perkembangan anak itu dipercayai karena peran orangtua. Itulah kenapa banyak orangtua yang sudah mengarahkan anak harus jadi apa ketika besar,” jelas Ratih.

Meski hangat, gaya parenting 90-an tetap ada tuntutan. Anak kerap diarahkan menjadi dokter, insinyur, atau profesi tertentu yang dianggap menjanjikan.

Pola asuh di era 2010-an: Lebih hangat dan menumbuhkan kemandirian

parenting, pola asuh anak, gaya parenting, transformasi pola asuh dari tahun 1990 sampai 2020, perbedaan pola asuh di berbagai generasi, gaya parenting anak, Transformasi Gaya Parenting Anak dari 1990 hingga 2020 Menurut Psikolog

Gaya parenting terus berubah dari 1990 hingga 2020. Psikolog ungkap pergeseran pola asuh orangtua, dari otoriter hingga jadi sahabat anak.

Perkembangan zaman membawa pola asuh ke arah yang lebih terbuka. Memasuki dekade 2010-an, orangtua mulai menyadari pentingnya komunikasi yang lebih akrab dengan anak. 

Mereka tidak hanya mengawasi, tetapi juga membuka ruang untuk anak bercerita.

“Orangtua di era ini, biasanya mulai berpikir untuk memberi ruang pada anak untuk bisa curhat sama orangtuanya, disertai dengan kehangatan dan sikap keras orangtua mulai menurun,” terang Ratih. 

Tak hanya itu, kesadaran akan kemandirian anak mulai tumbuh. Orangtua ingin anak belajar mengatasi masalahnya sendiri, tanpa terlalu bergantung pada orang dewasa.

“Orangtua juga mulai sadar pentingnya menanamkan kemandirian pada anak, supaya tidak bergantung dan keterlibatan orangtua tidak berlebihan,” tambahnya.

Gaya pengasuhan ini cenderung lebih rileks. Anak diperbolehkan memilih hobi, berpendapat, dan bahkan ikut menentukan keputusan keluarga. 

Hubungan orangtua dan anak menjadi lebih cair, penuh kehangatan, tapi tetap dengan batas yang jelas.

Pola asuh di era 2020-an: Responsif dan dekat layaknya sahabat

parenting, pola asuh anak, gaya parenting, transformasi pola asuh dari tahun 1990 sampai 2020, perbedaan pola asuh di berbagai generasi, gaya parenting anak, Transformasi Gaya Parenting Anak dari 1990 hingga 2020 Menurut Psikolog

Gaya parenting terus berubah dari 1990 hingga 2020. Psikolog ungkap pergeseran pola asuh orangtua, dari otoriter hingga jadi sahabat anak.

Dekade 2020-an membawa perubahan lebih jauh. Di tengah arus digital dan informasi yang serba cepat, orangtua lebih responsif terhadap emosi anak.

“Di tahun 2020-an, banyak orangtua semakin responsif dan menghargai emosi anak. Kemudian, banyak juga yang mengedepankan komunikasi dua arah pada anak,” tutur Ratih.

Banyak keluarga membangun hubungan layaknya sahabat. Orangtua tidak ragu berbagi cerita pribadi, sedangkan anak juga merasa nyaman membuka diri. 

Opini anak dihargai, bahkan dalam hal-hal besar, seperti pendidikan atau pilihan masa depan.

“Banyak hubungan antara orangtua dan anak menjadi sangat lekat layaknya sahabat, mereka saling tukar cerita. Hal ini membuat emosi dan opini anak sangat dihargai,” tambahnya.

Hubungan ini memberi anak ruang aman untuk berekspresi, sekaligus membangun kepercayaan diri mereka sejak dini.

Apa parenting yang tak berubah dari generasi ke generasi?

parenting, pola asuh anak, gaya parenting, transformasi pola asuh dari tahun 1990 sampai 2020, perbedaan pola asuh di berbagai generasi, gaya parenting anak, Transformasi Gaya Parenting Anak dari 1990 hingga 2020 Menurut Psikolog

Gaya parenting terus berubah dari 1990 hingga 2020. Psikolog ungkap pergeseran pola asuh orangtua, dari otoriter hingga jadi sahabat anak.

Meski cara mendidik anak berbeda-beda, ada hal yang tidak pernah hilang dalam setiap era. 

Ratih menuturkan, inti dari parenting tetap sama yaitu kasih sayang dan perhatian kepada sang buah hati.

“Meskipun metode berubah, tetapi tetap ada hal yang diturunkan, yaitu cinta, kasih sayang, perlindungan, dan niat baik orangtua. Hal ini yang menjadi benang merah yang dimiliki setiap generasi,” ujarnya.

Kebutuhan anak akan perhatian, cinta, dan kehadiran orangtua tidak pernah lekang oleh waktu. 

Hal inilah yang menjadi fondasi utama bagi tumbuh kembang anak, baik di era 90-an maupun di era serba digital saat ini.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!