Menerapkan Parenting VOC, Apa Dampaknya pada Anak?

parenting voc, parenting voc adalah, voc parenting, dampak voc parenting, dampak parenting voc, Menerapkan Parenting VOC, Apa Dampaknya pada Anak?

Parenting VOC atau gaya pengasuhan otoriter adalah pola asuh yang menerapkan kedisiplinan dan aturan ketat.

Gaya pengasuhan ini mengambil singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) untuk digunakan sebagai metafora pengasuhan yang dianggap keras dan otoriter.

Nama perusahaan dagang milik Belanda pada masa penjajahan di Indonesia itu dipilih, karena VOC dikenal kerap membentak dan memerintah pribumi untuk memperoleh keuntungan.

Sebagian orangtua menganggap, kedisiplinan dan aturan ketat berdampak baik pada anak. Mereka bisa tumbuh menjadi sosok yang disiplin dan mandiri.

Namun, ada pula yang beranggapan bahwa parenting VOC berdampak buruk pada anak. Benarkah demikian?

Dampak parenting VOC pada anak

Dilansir dari Grow by WebMD, Minggu (23/3/2025), parenting VOC membuat orangtua sangat kaku, bersikap jauh dan kurang kehangatan alias dingin, dan menuntut.

Sebab, mereka menggunakan aturan yang ketat untuk mengontrol anak-anaknya, karena menempatkan harapan yang tinggi pada mereka.

Perihal aturan, umumnya mereka menerapkannya tanpa menjelaskan maksud dari aturan itu. Mereka mengharapkan anak-anaknya mematuhi aturan tanpa bertanya-tanya, kecuali ingin menghadapi hukuman berat sebagai konsekuensinya.

Padahal, cara orangtua mengasuh dan berhubungan dengan anak akan membentuk moral, nilai, dan perilaku mereka ketika tumbuh kelak.

Orangtua yang otoriter dapat berdampak negatif pada anak, seperti masalah emosional dan perilaku, keterampilan sosial dan pengambilan keputusan yang buruk, depresi dan kecemasan, agresi, rasa gagal yang kuat, dan harga diri yang rendah.

Lebih lanjut, dikutip dari Verywell Mind, anak bisa bertindak ketakutan atau terlalu malu di sekitar orang lain, mengaitkan kepatuhan dan sukses dengan kasih sayang, serta mudah menyesuaikan diri, tetapi juga mengalami depresi dan kecemasan.

Anak juga menunjukkan perilaku yang lebih agresif terhadap orang lain, memiliki gejala yang lebih negatif seperti hiperaktif dan masalah perilaku, dan kesulitan dengan pengendalian diri, karena jarang mampu membuat pilihan dan mengalami konsekuensi alami.

Parenting VOC mengharapkan kepatuhan mutlak, sehingga anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan ini biasanya sangat pandai dalam mematuhi aturan. Namun, mereka mungkin kurang disiplin diri.

Mereka pun tidak didorong untuk mengeksplorasi dan bertindak secara mandiri. Jadi, anak-anak tidak pernah benar-benar belajar cara menetapkan batasan dan standar pribadi mereka sendiri.