Cemas Kena PHK? 7 Cara Ini Bisa Selamatkan Finansial dan Karier Anda

Ilustrasi PHK.
Ilustrasi PHK.

 Isu pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi salah satu momok terbesar bagi para pekerja. Survei MarketWatch Guides menunjukkan bahwa 70 persen pekerja sudah bersiap menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaan. 

Dikutip, Rabu, 27 Agustus 2025, angka ini menegaskan betapa tingginya kecemasan terhadap kondisi ekonomi yang tidak menentu dan dampak perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), yang dikhawatirkan menggantikan banyak peran manusia.

Namun, rasa cemas yang berlebihan justru bisa memperburuk kondisi mental dan membuat pekerja sulit berpikir jernih. Karena itu, para ahli menyarankan agar karyawan tidak hanya mempersiapkan diri secara finansial, tetapi juga menjaga keseimbangan mental. 

Dengan langkah tepat, dampak PHK dapat diminimalkan sehingga pekerja tetap bisa bangkit kembali dan melanjutkan karier. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan.

Ilustrasi stres kerja.

Ilustrasi stres kerja.

1. Cari Dukungan Emosional

PHK bisa memengaruhi harga diri dan membuat stres. Penting bagi pekerja untuk menjaga hubungan sosial dengan keluarga, teman, atau komunitas pendukung. 

Menurut pakar psikologi Jeanette M. Bennett, Ph.D., keterhubungan sosial membantu seseorang mengatasi perasaan negatif akibat kehilangan pekerjaan.

2. Manfaatkan Sumber Daya Profesional

Setelah kondisi mental mulai stabil, segera manfaatkan layanan profesional untuk mempercepat pencarian kerja. Layanan seperti pusat karier kampus, mentor profesional, hingga American Job Centers (AJCs) di AS yang menyediakan pelatihan dan workshop, bisa membantu memperkuat kompetensi serta memperluas peluang mendapatkan pekerjaan baru.

3. Jaga Keseimbangan Antara Job Hunting dan Relaksasi

Menurut Dean McKay, Ph.D., profesor psikologi di Fordham University, terlalu fokus mencari kerja justru bisa memicu depresi. Ia menyarankan agar pekerja tetap meluangkan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan di luar urusan karier, sehingga mental tetap terjaga selama masa transisi.

4. Perkuat Kondisi Finansial

Survei menunjukkan 40 persen pekerja hanya bisa bertahan satu bulan tanpa penghasilan, bahkan 24 persen hanya dua minggu. Oleh karena itu, penting untuk mulai menabung, mengurangi pengeluaran yang tidak penting, dan menyiapkan dana darurat agar lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk.

5. Perbarui CV dan Bangun Jejaring Profesional

Julian Dalzell, pakar bisnis dari University of South Carolina, menyarankan agar pekerja rutin memperbarui CV dan aktif membangun jejaring. Hubungan dengan rekan lama atau koneksi di industri dapat menjadi jalan cepat untuk mendapatkan peluang kerja baru ketika PHK terjadi.

6. Buka Diri pada Fleksibilitas Karier

Banyak pekerja rela menerima pemotongan gaji, demosi, atau pindah kota demi mempertahankan pekerjaan. Walaupun tidak ideal, fleksibilitas semacam ini bisa menjadi strategi sementara agar tetap memiliki penghasilan. Pekerja juga bisa mempertimbangkan peluang di bidang lain yang masih bertumbuh.

7. Tingkatkan Keterampilan Baru

Ancaman AI membuat banyak pekerjaan berisiko tergantikan. Karena itu, pekerja perlu meningkatkan keterampilan baru yang relevan dengan perkembangan teknologi. Kursus online, pelatihan teknis, hingga sertifikasi profesional bisa menjadi investasi untuk memperkuat posisi di pasar kerja.

Menghadapi PHK memang bukan hal mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dipersiapkan. Menurut para ahli, kombinasi antara menjaga kesehatan mental, mengelola keuangan dengan bijak, serta memperkuat jaringan profesional adalah langkah kunci agar pekerja bisa bangkit lebih cepat. 

Dengan strategi tepat, kehilangan pekerjaan bisa menjadi momentum untuk menemukan peluang baru dan membangun karier yang lebih kuat di masa depan.