UNHCR Krisis Anggaran, 3.500 Pekerja Kena PHK

Badan PBB untuk pengungsi, UNHCR, mengalami krisis anggaran. Mereka terpaksa harus memberhentikan 3.500 pekerja mereka yang bertugas di seluruh dunia.
"Melihat kenyataan finansial yang sulit, UNHCR terpaksa mengurangi skala operasional secara keseluruhan," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi. dalam pernyataan resminya dikutip Selasa (17/6).
Grandi mengungkapkan anggaran kemanusiaan yang diterima lembaganya menurun drastis dibandingkan tahun lalu. Untuk itu, UNHCR hanya akan berfokus pada kegiatan yang paling berdampak bagi para pengungsi dengan struktur kantor pusat dan biro regional yang lebih ramping.
UNHCR telah menutup kantor atau mengurangi staf di berbagai negara sebagai bagian dari langkah penghematan. Tercatat, ratusan pekerja kontrak UNHCR telah lebih dulu diberhentikan.
"Memangkas hampir 50 persen posisi senior (UNHCR) di kantor pusat Jenewa dan biro-biro regional," imbuh Grandi, dilansir dari Antara.
Lebih jauh, Grandi mengakui Badan PBB itu tengah berusaha menjalin kerja sama dengan para mitra dan negara-negara tuan rumah untuk meminimalkan dampak pengurangan anggaran.
Namun, UNHCR memperkirakan total pendanaan tahun ini hanya akan sebesar anggaran pada satu dekade lalu, meski jumlah pengungsi telah meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 122 juta orang.
"Bantuan memberikan stabilitas dalam situasi yang sangat tidak menentu. Bantuan tak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga mencegah biaya yang lebih besar di masa depan," tandas orang nomor satu di UNCHR itu. (*)