Nikon Tutup Pabrik Ikonik yang Berdiri sejak 1967

Nikon secara resmi mengumumkan penutupan pabrik ikoniknya di Yokohama pada 30 September 2025, sebagai bagian dari langkah strategis untuk mengurangi biaya operasional dan mengoptimalkan efisiensi produksi.

Penutupan ini merupakan bagian dari rencana strategis jangka menengah Nikon, yang akan berakhir pada tahun fiskal Maret 2026 dan bertujuan untuk memperkuat daya saingnya melalui konsentrasi operasi dan efisiensi produksi.

Pabrik Yokohama mulai beroperasi pada tahun 1967, menjadi fasilitas kedua tertua Nikon setelah kantor pusat utamanya.

Pabrik ini menjadi pabrik ikonik, sebab menjadi pusat pengembangan dan manufaktur penting, mulai dari mikroskop biologis, industri, hingga alat litografi untuk layar panel datar (flat panel display/FPD).

Selama sejarahnya, pabrik ini memainkan peran kunci dalam inovasi teknologi perusahaan. Pada tahun 1980-an, ketika Nikon menjadi produsen Jepang pertama yang memasarkan mesin stepper litografi semikonduktor.

Fungsi dan alih produksi pabrik ini akan dipindahkan ke kantor pusat Nikon di Shinagawa, Tokyo, serta ke fasilitas-fasilitas lain di Yokosuka dan Sagamihara, yang kesemuanya berada di Prefektur Kanagawa.

Perusahaan menegaskan bahwa penutupan pabrik ini tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan tahun fiskal berjalan.

Langkah ini mencerminkan perubahan paradigma dalam strategi manufaktur Nikon, dari mempertahankan pusat produksi bersejarah menuju konsolidasi fungsi produksi dan pengembangan untuk menjaga daya saing global.

Meski penutupan fasilitas sebesar 20.000 meter persegi ini ditujukan untuk efisiensi, dampaknya terhadap komunitas lokal, pemasok, dan pekerja di lingkungan sekitar tetap menjadi perhatian.

Nikon menyatakan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja karyawan (PHK). Sekitar 350 pekerja yang saat ini bekerja di pabrik tersebut akan tetap berada di kantor pusat baru. Sementara nasib ahan dan bangunan pabrik akan diputuskan kemudian.

Situasi keuangan Nikon sendiri kompleks, menurut laporan Nikkei. Perusahaan memperkirakan laba operasional konsolidasi sekitar 145 juta dollar AS pada 2026, hanya 30 persen dari target awal yang 483 juta dollar AS.

Faktor-faktor yang memengaruhi penurunan penjualan adalah melemahnya penjualan peralatan lithografi semikonduktor, yang dipengaruhi oleh kinerja pelanggan utamanya, Intel serta dampak kebijakan tarif yang diberlakukan pemerintahan Trump di Amerika Serikat.

Mesin lithografi Nikon.

Nikon diketahui juga membuat peralatan lithography machine atau stepper/scanner, mesin inti dalam proses pembuatan chip semikonduktor. Mesin ini berfungsi untuk mencetak pola sirkuit elektronik berukuran sangat kecil di atas wafer silikon.

Proses ini menggunakan cahaya yang diproyeksikan melalui fotomask ke permukaan wafer yang sudah dilapisi material khusus, sehingga terbentuk desain transistor dan rangkaian pada chip.

Nikon merupakan salah satu pelopor mesin lithografi bersama Canon dan ASML, di mana pada era 1980–1990-an, peralatan Nikon banyak digunakan oleh pabrikan chip besar seperti Intel, TSMC, dan Samsung.

Dikutip KompasTekno dari International Press, Sabtu (30/8/2025), perubahan ini bukan hanya soal efisiensi biaya, tetapi juga tanda bahwa sektor manufaktur presisi di Jepang sedang menghadapi transformasi mendalam.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!