Alasan Panitia SEA Games 2025 Kurangi Jumlah Laga Cabor Sepak Bola

Panitia penyelenggara SEA Games 2025 di Thailand memutuskan mengurangi jumlah laga cabang olahraga sepak bola, baik putra maupun putri.
Kebijakan ini diambil untuk menjaga kondisi fisik atlet sekaligus meminimalkan risiko cedera selama bergulirnya SEA Games 2025 di Thailand.
Perubahan tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Otoritas Olahraga Thailand (SAT) bidang Keunggulan Olahraga dan Ilmu Keolahragaan, Preecha Laloon.
Preecha Laloo juga tercatat menjadi bagian dari panitia penyelenggara SEA Games ke-33.
Dalam keterangannya di laman resmi SEA Games 2025, ia menjelaskan bahwa kompetisi akan tak mengurangi intensitas persaingan, meski jumlah pertandingan berkurang.
“Fokus utama kami adalah kualitas pertandingan, sekaligus mengurangi risiko cedera karena padatnya jadwal SEA Games,” ujar Preecha.
Format Baru SEA Games 2025 Cabor Sepak Bola
Format baru diterapkan untuk cabor sepak bola di SEA Games 2025 Thailand.
Mulai babak penyisihan, para peserta akan dibagi ke dalam tiga grup dengan tiga hingga empat tim per grup.
Setiap tim hanya bermain dengan sistem setengah kompetisi. Juara grup otomatis melaju ke semifinal, ditemani satu tim runner-up terbaik.
Dengan sistem ini, setiap kesebelasan diperkirakan hanya menjalani empat hingga lima laga sepanjang turnamen SEA Games 2025.
Jumlah tersebut lebih sedikit dibanding edisi sebelumnya, di mana setiap tim bisa bertanding enam hingga tujuh kali dalam waktu sepuluh hari.
Dampak Pengurangan Jumlah Pertandingan
Preecha menyebut langkah ini diharapkan membuat pemain tampil lebih segar di setiap pertandingan.
Menurutnya, intensitas pertandingan akan lebih tinggi karena setiap laga menjadi krusial.
Selain faktor kebugaran, panitia juga ingin menghadirkan tontonan sepak bola SEA Games 2025 yang lebih menarik.
Persaingan di cabor sepak bola diperkirakan tetap ketat, meski jumlah laga berkurang.
Meski format telah ditetapkan, jadwal resmi pertandingan cabor sepak bola SEA Games 2025 belum diumumkan.
Jadwal yang sempat beredar di media sosial dipastikan masih berupa rancangan.
“Sepak bola adalah salah satu cabang yang disiarkan langsung, sehingga kami masih menyesuaikan agar tidak terjadi tumpang tindih dengan cabang unggulan lain. Jadwal resmi akan segera diumumkan,” jelas Preecha.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.