Top 6+ Cara Tetap Peduli pada Situasi Negara Tanpa Stres Berlebihan

stres, cara mencegah stres, berita kondisi negara, cara peduli terhadap kondisi negara tanpa merasa cemas, stres melihat kondisi negara, cara mencegah stres melihat kondisi negara, 6 Cara Tetap Peduli pada Situasi Negara Tanpa Stres Berlebihan, 1. Utamakan kesehatan mental terlebih dahulu, 2. Sadari perasaan, jangan berlarut dalam kecemasan, 3. Batasi paparan informasi, 4. Terapkan teknik self-care, 5. Terlibat dalam aksi sosial yang positif, 6. Jaga jarak emosional yang sehat

Banyak orang merasa dilema ketika mengikuti perkembangan situasi negara. Di sisi lain, muncul rasa peduli terhadap kondisi bangsa yang sedang tidak stabil. 

Meski begitu, terlalu larut dalam berita demo, konflik, atau isu politik justru bisa menimbulkan kecemasan berlebihan. Lantas, bagaimana cara agar tetap peduli pada keadaan negara tanpa mengorbankan kesehatan mental?

Psikolog Meity Arianty menjelaskan, kunci utamanya adalah menjaga keseimbangan. Artinya, masyarakat tetap bisa terlibat dalam isu sosial, tetapi dengan cara yang sadar dan terkelola agar tidak terbebani secara emosional.

6 Cara sehat tetap peduli pada situasi negara tanpa stres berlebihan

1. Utamakan kesehatan mental terlebih dahulu

Meity menegaskan, kesehatan mental harus menjadi prioritas utama sebelum terjun mengonsumsi isu-isu sosial atau politik.

“Jaga keseimbangan antara peduli terhadap situasi negara dengan menjaga kesehatan mental melalui pendekatan yang sadar dan terkelola. Fokus ke kesehatan mental dulu, baru ke negara, jangan di balik,” jelas Meity saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (30/8/2025).

Dengan kata lain, seseorang tetap bisa peduli dan aktif berkontribusi untuk negara, tetapi tidak sampai melupakan kondisi diri sendiri.

2. Sadari perasaan, jangan berlarut dalam kecemasan

Menurut Meity, teori mindfulness bisa menjadi pendekatan efektif untuk menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian.

“Menurut teori Mindfulness, penting untuk menyadari perasaan Anda terhadap situasi yang terjadi di sekitar kita, namun juga penting untuk tidak berlarut-larut dalam kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan,” ujarnya.

Dengan kesadaran penuh, seseorang bisa mengelola perasaan marah, sedih, atau gelisah, tanpa membiarkan emosi itu mendikte seluruh aktivitas sehari-hari.

3. Batasi paparan informasi

Salah satu langkah praktis yang disarankan Meity adalah mengatur paparan berita. 

Terlalu banyak informasi, apalagi dari sumber yang beragam dan kurang terpercaya bisa menambah beban pikiran.

“Salah satu cara adalah dengan membatasi paparan informasi yang masuk melalui penglihatan dan pendengaran Anda, dengan mengatur kapan dan berapa lama kita mengikuti perkembangan berita,” tutur Meity.

Masyarakat bisa menjadwalkan waktu khusus untuk mengakses berita, misalnya hanya beberapa menit dalam sehari, agar pikiran tidak terus menerus terhantui oleh isu politik atau sosial.

4. Terapkan teknik self-care

Selain membatasi informasi, ia juga menekankan pentingnya praktik self-care untuk menjaga kesejahteraan emosional.

“Selain itu, gunakan teknik self-care untuk kesejahteraan emosional Anda, seperti olahraga, berkumpul dengan orang terdekat, atau melakukan hobi yang menyenangkan,” ujarnya.

Aktivitas sederhana seperti jalan santai, menonton film favorit, atau bercengkerama dengan keluarga bisa membantu menyeimbangkan kondisi mental di tengah derasnya arus informasi.

5. Terlibat dalam aksi sosial yang positif

Peduli terhadap situasi negara bukan berarti harus terus menerus larut dalam rasa cemas. 

Menurut Meity, ada cara konstruktif untuk menyalurkan kepedulian, yaitu dengan terlibat dalam aksi sosial yang positif.

“Ingat, melibatkan diri dalam aksi sosial yang konstruktif atau memberikan kontribusi positif juga dapat menjadi cara untuk merasa terhubung dengan perubahan, tanpa mengorbankan kesehatan mental,” katanya.

Ia mencontohkan dirinya sendiri yang aktif membagikan informasi dan aktif bersuara di media sosial. Meski begitu, ia memahami kapan harus berhenti ketika sudah merasa kewalahan.

“Saya sebulan ini di berbagai status WhatsApp dan IG melakukan itu, rajin post dan share terkait permasalahan yang terjadi saat ini di Indonesia,” ujar Meity.

6. Jaga jarak emosional yang sehat

Meity mengimbau untuk tetap menjaga jarak emosional saat mengikuti isu nasional. Ia menilai, marah, sedih, atau campur aduk adalah hal wajar, tetapi tidak boleh sampai menguasai diri.

“Namun tetap gak masuk terlalu dalam dalam situasi karena mau marah, sedih dan perasaan bercampur aduk hanya bisa saya terima dan melakukan apa yg bisa saya lakukan sebagai rakyat Indonesia,” jelasnya.

Ia menekankan, menjaga kesehatan mental justru membuat seseorang lebih kuat untuk tetap berkontribusi bagi perubahan yang lebih baik.

Menjadi warga negara yang peduli adalah hal yang baik. Namun, kepedulian tersebut harus diimbangi dengan kesadaran untuk menjaga kesehatan mental. 

Dengan menerapkan beberapa cara di atas, kamu bisa tetap peduli tanpa terjebak dalam kecemasan berlebihan.

“Dengan begitu, kita tetap peduli namun dalam cara yang seimbang, menjaga jarak emosional yang sehat terhadap berita atau peristiwa yang mungkin bisa mempengaruhi mental kita,” tutup Meity.